ATM Sejumlah Bank Belum Berfungsi Normal Pasca Gangguan Satelit Telkom

Ilustrasi mesin ATM (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Operasional layanan ATM sejumlah bank hingga saat ini belum berjalan normal pasca gangguan yang terjadi pada Satelit Telkom 1 sejak Jumat lalu. Salah satu ATM yang belum berfungsi adalah milik PT Bank Mandiri Tbk.

kumparan pada siang tadi mencoba salah satu gerai ATM Mandiri di kawasan Apartemen Kalibata City, namun ATM tersebut ternyata offline. Begitupun saat mencoba menggunakan ATM Mandiri di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, layanan ATM juga belum bisa digunakan.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengaku belum bisa memastikan kapan layanan konsumen untuk ATM akan kembali normal. "Secepatnya. Pihak Telkom bilang secepatnya," kata Rohan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (28/8).

Adapun pada Sabtu kemarin Bank Mandiri mencatat ada sekitar 2.000 ATM Bank Mandiri di seluruh Indonesia mengalami gangguan. Namun, tidak semua ATM Bank Mandiri terdampak akibat gangguan Satelit Telkom 1, sebagian ATM yang menggunakan GSM atau broadband lain tidak mengalami gangguan.

Sementara itu, gangguan juga terjadi untuk ATM BNI. Corporate Secretary BNI, Ryan Kiryanto, mengatakan dari total 16.000 ATM BNI, yang terdampak akibat gangguan Satelit Telkom 1 hanya sekitar 1.500 ATM.

"Karena ATM BNI tidak semuanya menggunakan satelit, sebagian besar pakai jaringan non satelit. Jadi ATM yang menggunakan jaringan satelit hanya di lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan pakai jaringan non satelit," kata Ryan.

Ryan mengaku belum bisa memastikan kapan ATM BNI yang terkena gangguan tersebut akan berfungsi normal kembali. Menurut dia, saat ini Telkom masih berupaya memperbaiki.

"BNI yakin recovery satelit Telkom 1 akan dapat segera ditangani dengan baik sehingga layanan semua ATM yang terkoneksi bisa aktif normal lagi," ujarnya.

Gangguan ATM juga terjadi pada bank lainnya. BCA kemarin melaporkan sedikitnya 4.700 ATM eror. Hal tersebut berdasarkan info dari Kantor Cabang Utama (KCU) BCA yang disebar luas.

Sementara BRI mencatat ada sekitar 300 ATM dan 130 kantor unit BRI yang lokasinya tersebar mengalami gangguan, khususnya yang belum dimigrasikan ke BRISat.

Selanjutnya, BRI melakukan langkah-langkah antisipasi dan penanganan layanan BRI, yakni antara lain memprioritaskan mempercepat batch migrasi terakhir (sekitar 500 titik) ke BRISat dan mengaktifkan jaringan backup di lokasi yang memungkinkan.