BPS: Persoalan Freeport Berdampak Pada Ekonomi Papua

5 Mei 2017 12:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Aparat berjaga di lingkungan PT Freeport (Foto: Reuters)
Sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang negatif dalam struktur pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal I 2017. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang periode tersebut mencapai 5,01 persen, sektor pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi hingga 0,49 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan salah satu penyebabnya yakni penurunan produksi harian gas alam, minyak mentah, dan kondesat, termasuk tembaga dan emas dari PT Freeport Indonesia yang selama kuartal I 2017 tidak melakukan kegiatan ekspor.
"Sektor pertambangan satu-satunya sektor yang mengalami penurunan pada kuartal I tahun 2017 sebesar 0,49 persen," kata Kecuk di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).
Baca juga
Kecuk mengatakan kontraksinya sektor pertambangan secara otomatis mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Papua, mengingat wilayah tambang Freeport berada di areal Gresberg, Timika, Papua. Bahkan, ia mengingatkan agar wilayah tersebut tak terlalu mengandalkan sektor pertambangan.
ADVERTISEMENT
"Ada tiga provinsi yang harus hati-hati, Papua, NTB, dan Kaltim, karena highly on tambang, switch ke depan, jangan terlalu tergantung dengan sumber daya alam (SDA) yang bisa dieksploitasi habis-habisan, bagaimana kuncinya hasilkan nilai tambah sektor lain," katanya.