Jokowi Ingin Produsen Bisa Menjual Kopinya Lewat Online

1 Oktober 2017 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Ngopi Sore di Istana Bogor (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Ngopi Sore di Istana Bogor (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo ikut merayakan hari kopi internasional yang jatuh pada hari ini, Minggu (1/10). Untuk memeriahkan peringatan tersebut, Presiden menyelenggarakan acara 'Ngopi Sore Bersama Presiden Republik Indonesia' di beranda Istana Bogor, Kompleks Istana Kepresidenan, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke empat di dunia. Seharusnya produsen kopi nasional bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan terus melakukan inovasi, termasuk menjualnya dan mempromosikan kopi Tanah Air secara online.
"Seharusnya kalau kita melihat di lapangan, misalnya di Aceh, Gayo, kemudian yang saya lihat juga di Jember. Saya kira juga banyak daerah-daerah baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur memiliki kesempatan untuk membesarkan Indonesia dengan produsen kopi terbesar di dunia," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, terobosan yang perlu dilakukan adalah degan membuat kopi Indonesia lebih dimanati dengan kemasan yang menarik dan barista yang handal. Penjualan pun bisa dilakukan secara online sehingga bisa bertarung di pasar internasional.
ADVERTISEMENT
"Inilah yang saya kira peluang besar kita dengan membangun packaging yang baik, dengan barista-barista yang baik, penjualannya bisa dengan online store, ini lebih gampang kita bertarung di pasar-pasar dunia," lanjut dia.
Indonesia berada di posisi empat produsen kopi terbesar di dunia setelah Kolombia, Vietnam, dan Brasil. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, produksi kopi nasional mencapai 639 ribu ton/tahun dengan komposisi 72,84% Arabika dan 27,16% Robusta. Sedangkan Brasil yang di posisi satu produksinya 2,9 juta ton/tahun.
Pada 2016, neraca perdagangan kopi Indonesia mencatatkan surplus hingga 349,18 juta dolar AS. Angka ekspornya mencapai 427,89 juta dolar AS, sedangkan impor hanya 78,71 juta dolar AS.
Pangsa pasar kopi Indonesia sangat potensial baik untuk ekspor maupun konsumsi di dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi Indonesia saat ini baru 1,1 kg per kapita/tahun.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta agar pada produsen kopi nasional jangan sampai terjebak pada budidayanya saja. Namun justru harus berinovasi dalam menyajikan kopi agar bisa dinikmati oleh masyarakat dunia.
"Menurut saya lebih penting keuntungannya justru jauh lebih banyak apabila kita (pembeli) ada melihat proses bisnisnya sampai betul-betul tersajikan kopi itu di pembeli atau konsumen. Karena justru keuntungan terbesar ada di situ," ucap Jokowi.
Dijelaskan Jokowi, saat ia tinggal di Aceh masih banyak kopi dijual dalam bentuk green bean-nya saja. Padahal dia berharap ada peningkatan bukan hanya green bean saja.
"Dari dulu saya lihat terakhir (di Aceh), terakhir saya di sana selalu yang dijual masih dalam bentuk green bean-nya. Kenapa tidak ada step yang di atasnya, atau step di atasnya lagi, atau di atasnya lagi," tuturnya.
ADVERTISEMENT