Karyawan Freeport Ancam Tutup Kantor Pemerintah Mimika

23 Maret 2017 11:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi demo ratusan karyawan PT Freeport di Mimika. (Foto: Vembri Waluyas/Antara Foto)
Ratusan karyawan PT Freeport Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Peduli Freeport (GSPF) kembali berunjuk rasa di kantor Sentra Pemerintahan Kabupaten Mimika, Timika, Papua, Kamis (23/3).
ADVERTISEMENT
Mereka mengancam akan menutup kantor Sentra Pemerintahan Kabupaten Mimika jika pemerintah tidak segera menormalisasi kondisi Freeport pascalarangan ekspor mineral konsentrat sejak Januari lalu.
"Kami akan tutup kantor sentra pemerintahan kalau pemerintah pusat tidak segera normalisasi kembali Freeport hingga 120 hari batas waktu berakhir," kata Mikhael Adii, juru bicara aksi demo saat menyampaikan orasi, seperti dikutip dari Antara.
Mikhael mengatakan Freeport dan karyawan selama ini telah memberikan kontribusi yang besar kepada pemerintah. Salah satu contohnya adalah pembangunan kantor Sentra Pemerintahan Kabupaten Mimika.
Karyawan, kata Mikhael, kecewa lantaran Bupati Mimika Eltinus Omaleng dinilai tidak konsisten mengikuti kesepakatan bersama untuk menyampaikan aspirasi mereka pada demonstrasi pada 17 Februari lalu.
"Kami kecewa dengan Pak Bupati. Ia pergi sendiri ke Jakarta dan memperjuangkan kepentingan pribadi dengan minta saham. Bupati malah katakan tidak mengenal kami," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mereka juga meminta pemerintah pusat hingga daerah tidak mempolitisasi persoalan di antara Freeport dan pemerintah pusat.
Dalam unjuk rasa tersebut, para karyawan ditemani keluarga dan istri mereka. Mereka melakukan orasi sekitar 30 menit dan kemudian konvoi dengan kendaraan roda dua dan empat menuju bundaran Timika Indah, jalan Budi Utomo dengan dikawal aparat kepolisian Timika.