Menhub Budi Karya Copot Dirjen Perkeretaapian

21 Juli 2017 13:04 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya tinjau LRT Cawang - Cibubur. (Foto: Dok. Kemenhub)
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya tinjau LRT Cawang - Cibubur. (Foto: Dok. Kemenhub)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan rotasi secara besar di lingkungan Kementerian Perhubungan. Salah satunya adalah mencopot Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Budi Cahyono.
ADVERTISEMENT
Budi merotasi jabatan Prasetyo menjadi Staf Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan dan Energi Kemehub. Menurut dia, rotasi ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada yang lainnya.
"Kita ingin ada refreshing, kasih kesempatan yang lain mengelola. Pak Pras ada tugas lain untuk penelitian, sifatnya teknologi dan kita sedang lakukan studi di Bandung, di sana mau buat LRT tapi lebih murah, lebih efisien yang dilakukan di dalam negeri. Jadi Pak Pras saya tugaskan untuk yang sifatnya meneliti," kata Budi usai melantik pejabat Eselon I-IV di Kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).
Namun, Budi belum menentukan siapa pengganti Prasetyo. Dia memastikan pejabat definitif Direktur Jenderal Perkeretaapian akan diumumkan dalam dua hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Budi mengatakan perlunya penyegaran di sektor kereta api karena saat ini moda transportasi tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Sehingga saat ini Kementerian Perhubungan tengah mencari cara agar pembangunan moda transportasi kereta api menjadi lebih murah.
"Sekarang kereta dibutuhkan, tapi memang investasi mahal. Dua cara yang akan kita lakukan di kereta, cari teknologi lebih optimal dan kedua upayakan kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Untuk KPBU yang di Sulawesi Selatan, itu sebagian pakai SBSN, tapi sebagian mayoritas undang swasta masuk," jelasnya.
Adapun secara keseluruhan ada 407 pejabat Eselon I-IV di lingkungan Kementerian Perhubungan yang dirotasi. Budi memastikan kebijakan ini dalam rangka penyegaran dan percepatan regenerasi.
"407 yang dilantik, 37 persen itu promosi. Jadi memang kita mau mencari yang kompeten, yang pinter selalu ditingkatkan. Satu value tertentu yang memang saya sedang kembangkan, tidak selalu yang senior dapat amanah," kata Budi.
ADVERTISEMENT