Penerimaan Negara dari Migas dan Tambang Terus Merosot Sejak 2014

28 September 2017 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) terus merosot dalam 3 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Pada 2014, tercatat PNBP migas mencapai Rp 320 triliun, kemudian turun menjadi Rp 122 triliun pada 2015, dan kembali anjlok pada tahun lalu hingga hanya Rp 83 triliun. Sementara tahun ini, tercatat hingga September PNBP migas baru mencapai Rp 92 triliun.
Sementara PNBP dari mineral dan batu bara (minerba) juga terus menurun. Pada 2014, penerimaan minerba masih Rp 35 triliun, turun menjadi Rp 29 triliun pada 2015, dan kembali merosot pada 2016 tinggal Rp 27 triliun. Sementara sampai September 2017, PNBP minerba tercatat sebanyak Rp 25 triliun.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, penyebabnya adalah harga komoditas global yang sedang berada dalam tren negatif. Selain itu, kuantitas produksi migas dan minerba juga tak bisa digenjot sesuka hati, tergantung permintaan pasar.
ADVERTISEMENT
Ketika permintaan pasar sedikit, penerimaan negara jadi tak maksimal. Faktor ini juga di luar kendali pemerintah. Misalnya gas dan batu bara yang dialokasikan untuk pasar domestik, banyak yang tidak mendapat pembeli sehingga terpaksa dijual ke pasar spot.
"Masalah kuantitas, apa yang diproduksi belum tentu bisa diserap pasar secara bersamaan. Kadang-kadang kita mikir ke mana jual gas, makanya banyak yang dijual ke spot tanpa kontrak," kata Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, (28/9).
Untuk tahun ini, Jonan optimistis PNBP dari migas dan minerba masih lebih baik dibanding 2016. Menurut dia, tren kenaikan harga minyak dan batu bara mengerek penerimaan pada tahun ini.
"Per September migas naik, mungkin sampai akhir tahun (PNBP migas) Rp 120 triliun. Dari sisi penerimaan negara, kita melebihi target di APBNP 2017," ujarnya.
ADVERTISEMENT