Penjelasan Menteri PUPR Soal Pembangunan Jalan Tol di Yogyakarta

25 Juli 2017 16:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Tol Solo-Ngawi (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Tol Solo-Ngawi (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan penjelasan soal rencana pembangunan beberapa ruas tol Jawa Bagian Selatan seperti Cileunyi-Tasikmalaya-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta-Solo, dan Tegal-Cilacap.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menolak pembangunan jalan tol tersebut. Sebab, Sri Sultan khawatir pariwisata Yogyakarta akan lesu jika ada pembangunan jalan tol Kulonprogo ke Borobudur.
"Beliau tidak setuju kalau dibangun tol Kulonprogo-Borobudur," kata Basuki di Hotel Fairmount Jakarta, Selasa (25/7).
Menurut Basuki, Sri Sultan menilai jika dibangun tol Kulonprogo-Borobudur, maka turis akan langsung menuju Borobudur, tidak terlebih dahulu ke Yogyakarta. Padahal, kata Basuki, Kementerian PUPR tidak mempunyai rencana untuk membangun ruas tol di sana.
"Memang tidak ada rencana itu, yang ada bangun tol Cilacap, Yogyakarta, Solo atau Bawen-Yogyakarta. Jadi tidak ada tol langsung dari bandara ke Borobudur, tapi hanya memperlebar jalan provinsi yang sudah ada," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Basuki, pemerintah saat ini masih mengevaluasi untuk pembangunan ruas jalan tol Jawa Bagian Selatan. Ia pun berharap pada tahun depan pembangunan tol Jawa bagian Selatan itu bisa dimulai.
"Masih dievaluasi. Sampai akhir bulan ini, mereka punya kesempatan untuk menyampaikan masukannya yang untuk Bandung-Cilacap karena sebelumnya kan mengusulkan tidak sampai sana, Tasikmalaya saja tidak sampai. Kalau tidak sanggup, mereka mundur, kami akan teruskan sampai Cilacap," ujarnya.
Menurut Basuki, jika sudah disetujui, pemerintah akan segera melakukan. Dia berharap awal tahun depan sudah ada badan usaha yang akan mengerjakan pembangunan ruas jalan tol tersebut.