Permintaan KPR dan Kartu Kredit Triwulan III-2017 Melambat

17 Oktober 2017 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kartu Kredit (Foto: picserver)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kartu Kredit (Foto: picserver)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) telah merilis survei perbankan. Dari hasil surveinya, bank sentral mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan III-2017 masih melambat.
ADVERTISEMENT
Melambatnya pertumbuhan kredit baru terindikasikan dari penurunan Saldo Bersih Tertimbang (SBT). Di mana permintaan kredit baru di triwulan III-2017 sebesar 77,9%, menurun dibandingkan triwulan III-2017 yang mencapai 84,8%.
Melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Sedangkan kredit investasi tumbuh menguat. Hal tersebut tercermin dan SBT kredit modal kerja yang menurun dari 95.5% menjadi 71.1%.
"SBT kredit konsumsi turun dari 65.7% menjadi 20,5%, sedangkan SBT kredit investasi naik dan 40.8% menjadi 69.8%. Perkembangan pertumbuhan permintaan kredit baru tersebut sejalan dengan pertumbuhan triwulan (qtq) outstanding kredit pada Juli-Agustus 2017," tulis BI dalam survei perbankan yang dikutip kumparan (kumparan.com), Selasa (17/10).
Perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi disebabkan melambatnya permintaan Kredit Kepemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA) dan menurunnya permintaan kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
ADVERTISEMENT
Pada periode tersebut, KPR/KPA turun dari 70,7% pada kuartal II menjadi hanya 21,5% pada kuartal III. Pada periode yang sama, permintaan kartu kredit juga turun dari 9,1% menjadi -7%, dan Kredit Tanpa Agunan dari 29,4% menjadi -0,1%.
"Sedangkan permintaan kredit baru untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) mengalami peningkatan. Peningkatan KKB tersebut sejalan dengan rata-rata penjualan sepeda motor dan mobil pada triwulan III-2017(Juli-Agustus) yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya."
BI memprediksikan penyaluran kredit baru diprediksikan akan meningkat di triwulan IV-2017. Hal ini dipengaruhi faktor perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan adanya penurunan suku bunga kredit sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan BI.
Selain itu, kebijakan penyaluran kredit perbankan pada triwulan IV-2017 diperkirakan lebih longgar. Pelonggaran kebijakan terutama berupa penurunan biaya persetujuan kredit, peningkatan plafon kredit (credit lines), dan penurunan suku bunga kredit.
ADVERTISEMENT
Untuk keseluruhan tahun 2017, hasil survei perbankan mengindikasikan pertumbuhan penyaluran kredit diperkirakan sebesar 10,6 persen (yoy), masih lebih rendah jika dibandingkan survei sebelumnya yang memperkirakan sebesar 12,4 persen (yoy).