Pertamina Boleh Jual 39% Hak Kelola Blok Mahakam ke Total E&P

28 September 2017 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM kunjungi Blok Mahakam. (Foto: Dok. Kementerian ESDM)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM kunjungi Blok Mahakam. (Foto: Dok. Kementerian ESDM)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang bagi Total E&P Indonesie untuk mendapatkan 39% Participating Interest (PI/hak kelola) di Blok Mahakam pasca 2017.
ADVERTISEMENT
Kontrak perusahaan minyak asal Perancis di Mahakam itu akan berakhir pada 31 Desember 2017. Saat ini, Blok Mahakam sedang dalam masa transisi pengelolaan dari Total sebagai kontraktor lama ke kontraktor baru, yakni PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Namun, pemerintah tak ingin produksi minyak dan gas di Blok Mahakam anjlok. Agar produksi dapat dipertahankan, Total E&P diberi kesempatan ikut mengoperasikan blok penghasil gas terbesar di Indonesia tersebut pasca 2017.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mempersilakan Pertamina menjual maksimal 39% hak kelolanya di Mahakam kepada Total E&P. Namun, perusahaan minyak dan gas BUMN ini paling sedikit harus menguasai 51% hak kelola Blok Mahakam, lalu 10% jatah untuk pemerintah daerah.
"Kontrak Blok Mahakam 3 bulan lagi habis, kita ini terserah Pertamina. Yang kita wajibkan minimal Pertamina menguasai 51%. Kalau pemerintah menugaskan Pertamina terus dia pegang enggak sampai 51%, kan enggak elok," kata Jonan dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (28/9).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Surat Menteri ESDM yang dikeluarkan pada era Sudirman Said, Pertamina memang hanya diizinkan menjual paling banyak 30% hak kelola Blok Mahakam. Tapi, kata Jonan, surat itu bisa direvisi, bukan harga mati. Jika ingin menjual lebih dari 30% hak kelola Mahakam, Pertamina tinggal mengirim permohonan ke Jonan.
"Kalau dia mau share down ke Total 39% boleh saja, terserah Pertamina secara B to B (business to business). Mau enggak share down sama sekali juga enggak apa-apa. Kalau dia butuh share down 39% silakan dia tulis surat ke kita. Kalau ga ada permohonan, kita enggak revisi suratnya," tutupnya.
Sebagai informasi, Blok Mahakam sampai saat ini masih merupakan penghasil gas bumi paling besar di Indonesia. Produksi gas dari Mahakam pada 2016 mencapai 1,67 miliar kaki kubik per hari (BCFD). Selain itu, ladang migas di lepas pantai Kalimantan Timur ini juga menghasilkan minyak sebesar 56 ribu barel per hari (BOPD).
ADVERTISEMENT
Blok ini merupakan penghasil hidrokarbon terbesar di Indonesia dengan cadangan awal gas bumi sebanyak 36 Trilun Kaki Kubik (TCF). Selain itu, dari sekitar Blok Mahakam ada potensi tambahan lain sebanyak 2,8 TCF.