PLN Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi di Ambon

21 Juni 2017 8:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu berkapasitas 2x10 Megawatt di Desa Suli dan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.
ADVERTISEMENT
Proyek yang dibangun di atas lahan 1.920 hektare, tersebut masuk dalam program 35.000 Megawatt. PLTP pertama yang dibangun di Provinsi Maluku ini ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2019.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati mengatakan PLTP tersebut akan memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Ambon yang hingga saat ini dihasilkan dari PLTD dengan daya mampu 61,9 MW dan beban puncak 54 MW.
“Dengan beroperasinya PLTP Tulehu diharapkan dapat meningkatkan 32,28 persen daya mampu sistem Ambon sehingga sistem menjadi lebih andal. Selain itu juga dapat menarik investor baru untuk masuk ke Ambon.” kata Nicke dalam siaran pers, Rabu (21/6).
Adapun Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Tulehu memiliki potensi sebesar 60 MW. Untuk awal pengerjaan proyek di Tulehu, PLN mengembangkan sebesar 2x10 MW.
ADVERTISEMENT
Proyek pengeboran sumur PLTP Tulehu ini didanai APLN dan JICA dengan nilai 31 juta dolar AS (Rp 412,18 miliar). Sementara pelaksanaan pengeboran dilakukan PT Halliburton Logging Services Indonesia dalam bentuk kontrak Full IPM (Integrated Project Management).
Hingga saat ini, total jumlah pelanggan PLN di area Ambon berjumlah 162.017 pelanggan. Sekitar 90 persen total penggunaan listrik di Ambon merupakan dari keperluan rumah tangga, jauh melampaui industri, bisnis dan sosial.
Tulehu merupakan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) ke-2 yang yang dikembangkan PLN dari total 6 wilayah yang ditugaskan pemerintah. Sebelumnya ada 2 (dua) WKP Mataloko & Ulumbu di Flores - NTT yang telah beroperasi sejak 2010.
Adapun WKP yang sudah dimiliki PLN ialah WKP Ulumbu di Kabupaten Manggarai (Nusa Tenggara Timur) dengan potensi 40 MW; WKP Mataloko di Kabupaten Ngada (Nusa Tenggara Timur) potensi 20 MW dan WKP Tulehu di Kabupaten Maluku Tengah (Maluku) potensi 60 MW;
ADVERTISEMENT
Selain itu WKP Ciater di Kabupaten Subang (Jawa Barat) potensi 60 MW; WKP Atadei di Kabupaten Lembata (Nusa Tenggara Timur) potensi 10 MW; dan WKP Songa Wayaua di Kabupaten Halmahera Selatan (Maluku Utara) dengan potensi 10 MW.
Untuk mengakselerasi peningkatan bauran Energi dari Panas Bumi yang ditargetkan sampai pada 2026 bisa mencapai 7 GW, PLN telah mengajukan tambahan penugasan WKP berikutnya yang total keseluruhan nya berjumlah 14 WKP dengan kapasitas sebesar 1.000 MW.