PT Freeport Indonesia Mengutuk Insiden Keamanan di Timika

20 Agustus 2017 16:04 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstrasi pekerja Freeport di Timika (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi pekerja Freeport di Timika (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia mengutuk kerusuhan yang dilakukan massa yang memblokade akses utama ke wilayah kerja PTFI di Checkpoint 28 dan Terminal Bus Goronggorong Timika, dengan melakukan pembakaran sejumlah kendaraan serta bangunan pada Sabtu kemarin.
ADVERTISEMENT
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, mengatakan pihaknya mendukung aparat kemanan untuk mengendalikan situasi yang terjadi di Timika atas kejadian tersebut.
“Kami menyampaikan dukungan dan penghargaan kepada aparat keamanan atas respons cepatnya dalam mengendalikan situasi kemarin,” kata Riza dalam siaran pers yang diterima kumparan (kumparan.com), Minggu (20/8).
Kemarin, ratusan orang yang merupakan mantan karyawan Freeport menyerbu pos keamanan di Check Point 28 dekat Bandara Mozes Kilangin Timika, Papua, lalu membakar dua mobil truk milik PT Freeport Indonesia.
Para pelaku aksi tersebut sempat menguasai dan membakar Checkpoint, Gorong-Gorong, dan juga membakar sejumlah peralatan dan fasilitas perusahaan serta sepeda motor karyawan di lokasi tersebut. Situasi kemudian bisa dikendalikan aparat kemanan sekitar pukul 23.00 WIT.
ADVERTISEMENT
Beberapa fasilitas di lokasi-lokasi lain di Timika juga mengalami kerusakan. Menurut Riza, setidaknya empat karyawan kontraktor mengalami cedera ringan akibat aksi ini dan telah dirawat di fasilitas kesehatan perusahaan.
Riza mengatakan pembersihan di Check Point 28 dan Gorong-gorong sudah dimulai pagi ini. Rute Jalan Tambang Utama juga telah diamankan. Perjalanan bus dan cargo akan dilanjutkan secara terbatas mulai Senin besok.
Riza memastikan keamanan dan keselamatan karyawan merupakan prioritas perusahaan. Dia mengaku telah meminta seluruh karyawan untuk menghindari perjalanan ke area tersebut sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dan selalu menjaga kewaspadaan saat bepergian di Timika.
"Perusahaan tetap berkomitmen untuk melindungi para karyawan dan mematuhi seluruh aturan hukum yang berlaku," katanya.