RI-Laos Teken Kesepakatan Penjualan Batu Bara Senilai Rp 7,82 Triliun

15 Oktober 2017 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Enggartiasto Lukita (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Enggartiasto Lukita (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai kerja sama perdagangan berhasil ditandatangani sepanjang gelaran Trade Expo Indonesia 2017 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.
ADVERTISEMENT
Tercatat ada 35 MoU yang diteken berasal dari 17 negara dengan nilai 228,02 juta dolar AS, atau naik 20 juta dolar AS jika dibandingkan MoU misi pembelian pada TEI 2016 sebesar 207,9 juta dolar AS.
Selain itu, terdapat pula MoU yang berisi kesepakatan penjualan batu bara kepada buyer yang berasal dari Laos sebesar 588 juta dolar AS atau setara Rp 7,82 triliun.
“Pemerintah akan terus memantau dan membantu tindak lanjut kontrak dagang yang dihasilkan TEI 2017 ini,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam siaran pers, Minggu (15/10).
Menurut Enggar, kesepakatan penjualan batu bara tersebut bisa terealisasi atas upaya maksimal dari Kedutaan Besar Republik Indoonesia (KBRI) di Vientiane, Laos
Sementara nilai transaksi tertinggi berdasarkan urutan negara pada misi pembelian TEI 2017, yaitu Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Thailand, Australia, India, Brasil, Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Singapura, Spanyol, Nigeria, Taiwan, dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Adapun total transaksi sepanjang pameran perdangan yang digelar pada 11-15 Oktober tersebut tercatat mencapai 1,268 miliar dolar AS atau setara Rp 16,86 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebesar 1,10 miliar dolar AS.
Enggar mengapresiasi prestasi para eksportir Indonesia yang mampu bersikap profesional dan mampu meyakinkan buyer mancanegara untuk bertransaksi di tengah perlambatan ekonomi dunia.
“Artinya, para eksportir kita sudah mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan selera atau minat pasar, berdaya saing tinggi dengan harga yang kompetitif,” ujarnya.
Selain itu, Enggar mengapresiasi tingginya jumlah dan keragaman negara asal buyer. Menurut dia, Ini merupakan kerja keras Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui 132 kantor perwakilan RI di luar negeri, 23 atase perdagangan, 19 kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, serta 1 Konsul Perdagangan, maupun KADIN negara-negara sahabat.
ADVERTISEMENT