Ribuan Karyawan Kontraktor Freeport Sudah Di-PHK

20 Maret 2017 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para peserta aksi demo freeport. (Foto: M. Edy Sofyan/kumparan)
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua mencatat, sudah ada ribuan kontraktor PT Freeport Indonesia yang diberhentikan lewat pemutusan hubungan kerja (PHK).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Dinas ESDM Papua, jumlah pekerja kontraktor yang sudah didemobilisasi per 15 Maret 2017 berjumlah 2.150 orang yang terdiri dari 74 tenaga kerja asing dan 2.075 tenaga kerja lokal. Dari jumlah tersebut yang sudah di-PHK sebanyak 2.066 orang, 50 orang dirumahkan dan tetap digaji, dan 34 orang dipindah tugaskan.
"Kalau yang PHK pegawai Freeport (nasional) itu belum ada. Tetapi yang dari perusahaan kontrak itu ada ribuan orang yang berhenti," kata Kepala Dinas ESDM Papua, Bangun S Manurung, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (20/3).
Sementara dari data PT Freeport Indonesia, hingga 10 Maret 2017, jumlah tenaga kerja nasional yang dirumahkan sebanyak 262 orang. Sementara 29 tenaga kerja asing (TKA) telah diberhentikan. Meskipun demikian, kata Bangun sebagian kontraktor dan karyawan Freeport tersebut tetap diberikan gaji pokok.
ADVERTISEMENT
Menurut Bangun, banyaknya karyawan dan kontraktor yang dirumahkan dan diberhentikan menyebabkan timbulnya permasalahan sosial. Apalagi sebagian besar masyarakat sangat berfantung pada kegiatan tambang Freeport.
"Dengan ada ribuan kontrak pegawai kontrak yang diberhentikan, artinya secara ekonomi mereka tidak ada penghasilan dan mereka di Timika. Kalau tidak punya uang, bisa terjadi persoalan sosial," tutur dia.
Bangun mengatakan, mangkraknya operasional Freeport di Papua juga diperburuk dengan tambang terbuka yang pada tahun depan sudah tidak efisien. Hal ini terkait rencana Freeport yang ingin membangun tambang bawah tanah atau underground. Namun, pembangunan terkendala polemik stabilitas investasi dengan pemerintah.
Berdasarkan data perusahaan, cadangan Freeport yang sudah ditambang sudah 1,7 miliar ton. Dengan yang masih tersisa sampai dengan 2041 adalah sekitar 2,1 miliar ton. "Bukan cadangan habis ya, tapi open pit (tambang terbuka) sudah tidak efisien lagi kalau di tambang. Jadi berhenti dan konsentrasi Freeport di underground," tuturnya.
ADVERTISEMENT