Skandal Kobe Steel dan Tercorengnya Industri Jepang

16 Oktober 2017 9:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan Kobe Steel (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan Kobe Steel (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Di bawah sistem "keiretsu" yang dulu dibanggakan, Made in Jepang seolah menyihir pasar dengan kualitas dan keandalan industrinya. Namun, reputasi buatan Jepang merupakan yang terbaik, terkikis dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Kobe Steel, produsen baja terbesar ketiga di Jepang mengakui memalsukan data inspeksi 20.000 ton logam sepanjang tahun ini hingga Agustus 2017. Kobe antara lain memasok ke perusahaan global seperti Boeing, Toyota, dan Nissan.
Skandal Kobe Steel hanya yang terbaru dalam serangkaian skandal korporat terkait manipulasi data dan metode kecurangan lainnya untuk menodai kualitas Jepang Inc. Persaingan global dan menyusutnya pasar domestik membuka produsen Jepang melakukan segala cara.
Dikutip dari Reuters, seiring fokusnya beralih ke mekanisme pasar dan bukan pengaturan berbasis hubungan yang nyaman, pabrikan Jepang harus bersaing dengan harga dan memperluas basis konsumen mereka.
"Meningkatnya persaingan global telah memaksa produsen Jepang memotong biaya agar lebih efisien, sambil memenuhi standar produksi yang seringkali sulit dicapai," kata Motokazu Endo, seorang pengacara di kantor hukum Tokyo Kasumigaseki.
ADVERTISEMENT
Kasus pemalsuan data yang dilakukan Kobe Steel terungkap pada pekan lalu. Sebelumnya, diberitakan pemalsuan data produk Kobe Steel dikirim ke 200 perusahaan. Namun yang teranyar, manajemen Kobe Steel mengkonfirmasi jika ada 500 pelanggan yang terdampak dari skandal tersebut.
Berdasarkan laporan Japantimes.co.jp, lebih banyak contoh kesalahan produk, termasuk mengirim kawat baja dan produk tembaga yang belum diuji atau tidak memenuhi spesifikasi.
"Kami sedang menyelidiki semua bagian bisnis kami ... seperti yang diberitahukan kepada kami oleh kementerian industri, kami ingin menyelesaikan penyelidikan secepatnya," kata Chairman and President Kobe Steel, Hiroya Kawasaki, dalam sebuah konfrensi pers seperti dikutip dari Japantimes.co.jp.
Menurut Kawasaki, Kobe Steel hampir menyelesaikan penyelidikan terkait bisnis aluminium dan sekarang menyelidiki bagian lain, seperti baja, listrik dan mesin. Dalaam konferensi pers tersebut, produsen baja ini mengungkap menemukan sembilan kasus di mana perusahaan tersebut telah mengirimkan 2.621 ton produk tembaga selama setahun terakhir dan 8.374 ton produk baja selama dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Kesalahan Kobe Steel telah mengejutkan komunitas bisnis Jepang karena produknya digunakan di berbagai industri, mulai dari suku cadang untuk shinkansen, mobil dan pesawat terbang hingga display kristal cair.
Ketika ditanya apakah Kobe Steel berencana untuk secara finansial membantu perusahaan yang terkena dampak dalam rantai pasokan, Kawasaki mengatakan, "Kami belum menerima figur khusus dari pelanggan kami. Kita harus berbicara dengan mereka tapi tentu saja kita siap menanggung biaya."