Sri Mulyani: Indikator Daya Beli Akan Tetap Dijaga

11 Agustus 2017 21:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan akan tetap memantau dan menjaga indikator daya beli masyarakat yang mengalami tekanan. Hal tersebut menyusul perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II tahun ini yang hanya 4,95 persen, atau naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,94 persen.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk menjaga daya beli tersebut pemerintah tidak akan mengeluarkan kebijakan yang meresahkan masyarakat. Sehingga nantinya masyarakat tak usah khawatir dan takut untuk melakukan kegiatan ekonomi.
"Pemerintah memastikan tidak akan melakukan policy yang membuat masyarakat resah. Soal daya beli pemerintah terus akan menjaga dan memperhatikan indikator yang menunjukkan apakah daya beli masyaramat alami tekanan," kata Sri Mulyani di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (11/8).
Sri Mulyani mengatakan pemerintah terus mencari faktor yang menjadi penekan daya beli. Jika faktornya harga, kata dia, maka pemerintah akan mengambil langkah untuk stabilisasi.
"Kalau masalah confidence maka pemerintah perlu meningkatkan mengenai kejelasan arah," katanya.
Sri Mulyani mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai cara menekan harga, salah satunya terkait distribusi subsidi beras yang telah diidentifikasi. Selain itu, pemerintah juga memastikan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah (administered prices) tidak akan naik hingga tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Sehingga sisi inflasi kami harapkan trennya menurun, karena selama satu kuartal terus menerus inflasi naik karena harga administered price, padahal tidak ada. Kami harap ekspektasi inflasi akan menurun," jelasnya.