news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sri Mulyani: Potensi Zakat Indonesia Bisa Mengentaskan Kemiskinan

23 Agustus 2017 13:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di penertiban impor berisiko tinggi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di penertiban impor berisiko tinggi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sistem ekonomi syariah dinilai bisa meningkatkan keadilan dan kesejahteraan antar umat. Di Indonesia, ekonomi berbasis islam memiliki lima tujuan yang yang dapat merefleksikan keadilan umat, yakni melindungi agama, melindungi kehidupan, melindungi akal, melindungi anak cucu, dan melindungi kekayaan atau amal.
ADVERTISEMENT
Dalam Konferensi Internasional Keuangan Syariah ke-2 atau 2nd Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di Yogyakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kesejahteraan masyarakat bisa meningkatkan dengan memaksimalkan sumber daya pembiayaan syariah seperti zakat dan wakaf.
Berdasarkan data dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat di Indonesia memiliki total aset zakat hingga Rp 217 triliun. Aset tersebut memiliki potensi yang sangat besar dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masyarakat di Indonesia.
"Kurang lebih sama dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) atau dalam dolar sekitar 18 dolar AS/ tahun ini lebih dari 10 persen anggaran pemerintah. Ini sangat menjanjikan untuk mengentaskan kemiskinan," kata Sri Mulyani di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Rabu (23/8).
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani tak menampik jika masih banyak masyarakat yang berzakat hanya pada saat bulan Ramadhan, melalui zakat fitrah. Padahal, zakat dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan, yakni seperti zakat mal
"Zakat mal adalah zakat kekayaan yang didasarkan pada aset Anda. Indonesia biasanya memahami zakat hanya zakat fitrah," katanya.
Terkait wakaf, Sri Mulyani meminta Badan Wakaf meningkatkan pendapatan dari wakaf tanah. Sebab, wakaf tanah selama ini menguntungkan bagi masyarakat, terutama untuk wakaf tanah di lokasi yang strategis.
Lantas Sri Mulyani mencontohkan cara memaksimalkan peran ekonomi dari wakaf tanah melalui penyewaan tanah, alih fungsi menjadi lahan pertanian, maupun peternakan
"Bisa dimaksimalsiasi nilai ekonominya karena kebanyakan berada di lokasi strategis, bagaimana meningkatkan sumbangan aset tersebut yaitu disewakan jadi pertanian dan peternakan, sehingga pendapatan yang didapatkan dari sana bisa didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan," kata Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani juga mengimbau msayarakat untuk berperan aktif dalam penyetoran wakaf uang tunai. Sehingga potensinya dapat mencapai triliun rupiah. Menurut Sri Mulyani, wakaf uang tunai selama ini jumlanya masih di bawah potensi.
"Studi Kemenkeu, wakaf tunai sebenarnya bisa mencapai triliunan rupiah apabila semua muslim setor per bulan. Jadi Anda yang punya lebih harus memberi ke yang kurang beruntung," ujarnya.