Suku Bunga Rendah, Masyarakat Geser Dananya dari Bank ke Pasar Modal

24 November 2017 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung OJK (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung OJK (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terjadinya pergeseran penempatan dana masyarakat yang sebelumnya lebih memilih menyimpan di perbankan, bergeser ke pasar modal karena dianggap lebih menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi OJK, Imansyah, pergeseran tersebut disebabkan terjadinya penurunan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) di perbankan yakni tabungan dan deposito.
Rata-rata bunga bank per tahun tidak lebih dari 2%. Sedangkan deposito rata-rata 6-7%. Sementara untuk produk-produk di pasar modal bisa di atas bunga tabungan dan deposito. Sehingga, masyarakat lebih memilih untuk menempatkan dananya di pasar modal.
"Jadi sudah mulai ada shifting pembiayaan untuk pembangunan itu mulai dari bank ke pasar modal," kata Imansyah saat ditemui di Kantor OJK, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
Imansyah mencatat penghimpunan dana di pasar modal mengalami peningkatan hingga 20% menjadi Rp 197 triliun pada Oktober tahun ini. Artinya, jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar Rp 34 triliun dibandingkan September 2017 sebesar Rp 163 triliun (month to month).
ADVERTISEMENT
"Penghimpunan dana di pasar modal naik dari Rp 163 triliun menjadi Rp 197 triliun. Jadi lebih baik dibandingkan dengan perbankan yang masih lamban," jelasnya.
Sementara itu, untuk capaian dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat di OJK mengalami penurunan. Di mana selama Oktober 2017 DPK yang terhimpun sekitar Rp 326 triliun atau mengalami penurunan sekitar 10,95% dibandingkan raihan bulan September 2017.