Tanjung Priok Jadi Pintu Masuk Utama Impor Bawang Putih

8 Juni 2017 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bongkar muat bawang putih di pasar Kramat Jati. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pemerintah memutuskan akan menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu masuk utama impor bawang putih. Kebijakan tersebut diambil karena saat ini Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang sebelumnya menjadi pintu masuk utama impor bawang putih kapasitasnya dianggap sudah tidak memadai.
ADVERTISEMENT
"Load di Tanjung Perak sangat luar biasa, dikhawatirkan dengan kondisi seperti itu justru menjadi potensi. Di Priok untuk karantina sudah sangat memadai,” kata Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Barantan), Banun Harpini, saat menemui media di Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (8/6).
Banun mengatakan dipilihnya pelabuhan yang terletak di utara Jakarta itu telah melalui beberapa kajian ilmiah. Upaya ini juga dilakukan untuk menghindari risiko penyakit dan hama di di Pelabuhan Tanjung Perak yang sudah dianggap overload.
"Kami telah melakukan analisis risiko dan menghadirkan beberapa pakar. Kami melihat apa penyakit, hama, yang biasa terdapat di bawang putih serta bagaimana mengendalikannya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Banun menambahkan, dengan menjadikan pelabuhan Tanjung Priok sebagai tempat pemasukan importasi bawang putih, bisa menjadi salah satu solusi mengatasi persoalan harga komoditas tersebut yang mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir.
"Maka itu secara prinsip akan segera dibuka, Permentan no 20 tahun 2017 dan sedang diundangkan di Kemenkumham," katanya.