Taspen Kurangi Penempatan Dana di Deposito

30 April 2017 20:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gedung kantor cabang PT Taspen. (Foto: taspen.co.id)
Perusahaan pengelola dana pensiun PT Taspen (Persero) melakukan kebijakan baru dalam mengelola dana pensiun Pegawai Negari Sipil. Kebijakan tersebut dilakukan dengan mengurangi dana di deposito bank dan menitikberatkan investasi pada penempatan portofolio yang memberi imbal hasil (yield) lebih baik dengan pengelolaan risiko yang lebih terukur.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun yang ke-54 di Menara Taspen, Jakarta, Minggu (30/4). Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan inovasi investasi yang dilakukan perusahaan.
“Kami akan mengurangi porsi penempatan dana di deposito bank seiring dengan semakin menurunnya tingkat bunga,” kata Iqbal melalui keterangan tertulisnya.
Dengan demikian, dana yang semula di deposito sekitar 25 persen dari total portofolio, akan diredistribusi ke Surat Utang Negara (SUN) dan Reksadana. Sehingga porsinya hanya sekitar 15 persen. Maka, penempatan pada SUN dan Reksadana akan meningkat 10 persen yang berumber dari pengalihan dana dari deposito.
Selain redistribusi portofolio, perusahaan juga sedang menyelesaikan valuasi dan finalisasi untuk membangun tower Menara Taspen yang sebelumnya bernama gedung Artha Loka. Rencana pembangunan seiring dengan selesainya masalah hukum status properti tersebut yang kini sertifikatnya sudah diterbitkan atas nama PT Taspen.
ADVERTISEMENT
“Kami akan membangun gedung office building (perkantoran-red) di lokasi yang sangat strategis ini,” kata Iqbal.
Pembangunan tower tersebut, kata Iqbal, merupakan salah satu strategi untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki perseroaan agar bisa memberikan tambahan pendapatan yang signifikan.
Berdasarkan valuasi sementara, properti yang terletak di pusat Jalan Sudirman Jakarta itu nilainya sekitar Rp 2,3 triliun yang terdiri dari gedung sekitar Rp 99 miliar dan tanah senilai 2,2 triliun rupiah.
Beberapa waktu lalu, Iqbal pernah menyampaikan membangun gedung pencakar langit setinggi 400 meter di sebelah menara Kota BNI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Ketinggian mencapai 400 meter dari permukaan tanah yang terdiri dari 50 lantai dan akan menjadi salah satu menara tertinggi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Infrastruktur
Sementara itu, Direktur Investasi PT Taspen, Iman Firmansyah, mengatakan pihaknya tertarik berinvestasi ke sektor infrastruktur karena potensi keuntungannya cukup besar. Sebab itu, pihaknya akan menambah total investasi di infrastruktur dari 2 persen atau sekitar Rp 1,9 triliun menjadi 4 persen atau sekitar Rp 4 triliun pada akhir 2017.
Menurut Iman, investasi langsung di sektor infrastruktur telah diatur dan diperbolehkan oleh regulasi pengelolaan dana pensiun. “Sesuai dengan aturannya, kami diperkenankan investasi langsung maksimum 10 persen,” katanya.
Perusahaan, kata Iman, tidak hanya mengincar investasi infastruktur jalan tol saja, tetapi juga di sektor properti. Taspen tercatat memiliki dana kelolaan sebanyak Rp 170 triliun yang terdiri dari dana pensiun 95 triliun rupiah dan Rp 75 triliun tabungan hari tua.
ADVERTISEMENT