Utang Luar Negeri RI Naik 4,7%, BI Klaim Masih Aman

17 Oktober 2017 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia melaporkan jumlah utang luar negeri Indonesia pada akhir Agustus 2017 tercatat mencapai 340,5 miliar dolar AS atau setara Rp 4.590 triliun (kurs Rp 13.483). Jumlah utang tersebut naik 4,7% year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kelompok peminjam, utang luar negeri dari sektor swasta kembali naik menjadi 165,6 miliar dolar AS atau Rp 2.232 triliun, naik 0,1% (yoy). Padahal pada Juli 2017 utang sektor swasta turun sebesar 1,1% (yoy).
Sementara itu, posisi utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) pada Agustus 2017 tercatat 174,9 miliar dolar AS (51,4% dari total ULN) atau setara Rp 2.358 triliun. Jumlah utang tersebut naik 9,5% (yoy).
"Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan utang luar negeri jangka panjang dan jangka pendek tetap terkendali. Utang berjangka panjang tumbuh 3,3% (yoy) pada Agustus 2017, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,6% (yoy)," demikian laporan dari Bank Indonesia yang dikutip kumparan (kumparan.com), Selasa (17/10).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, utang jangka pendek tumbuh 14,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 13,1% (yoy). Posisi utang berjangka panjang tercatat 294,7 miliar dolar AS (86,5% dari total ULN), terdiri dari utang sektor publik sebesar 172,6 miliar dolar AS (58,6% dari total utang jangka panjang) dan utang sektor swasta sebesar 122,1 miliar dolar AS (41,4% dari total utang jangka panjang).
Posisi utang luar negeri berjangka pendek tercatat 45,8 miliar dolar AS (13,5% dari total ULN), terdiri dari utang sektor swasta sebesar 43,5 miliar dolar AS (94,9% dari total utang jangka pendek) dan utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral sebesar 2,3 miliar dolar AS (5,1% dari total utang jangka pendek).
Menurut sektor ekonomi, posisi utang swasta pada akhir Agustus 2017 masih terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih (LGA). Pangsa utang luar negeri keempat sektor tersebut terhadap total utang swasta mencapai 76,8%, naik dibandingkan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Peningkatan tersebut terutama didorong pertumbuhan utang sektor industri pengolahan dan sektor LGA. Sementara utang sektor keuangan dan pertambangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.
Bank Indonesia memandang perkembangan utang pada Agustus 2017 tetap sehat dan terkendali. Hal ini tercermin antara lain dari rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir Agustus 2017 tercatat stabil di kisaran 34%.
Rasio tersebut dinilai masih lebih baik dibandingkan rata-rata negara peers. Bank sentral memastikan memantau perkembangan utang untuk meyakinkan bahwa utang dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.