Kematian Dzyuba, Skandal Balenciaga, dan Dunia Hitam Catwalk

1 November 2017 11:33 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vlada Dzyuba, model Rusia yang meninggal. (Foto: VK Vlada Dzyuba)
zoom-in-whitePerbesar
Vlada Dzyuba, model Rusia yang meninggal. (Foto: VK Vlada Dzyuba)
ADVERTISEMENT
Umurnya baru 14 tahun--tepatnya dua pekan menjelang ulang tahunnya yang ke-15. Tapi tragis, pada usia semuda itu, tingkat sekolah menengah pertama, ia harus tewas--karena kelelahan bekerja. Dan dia meninggal jauh dari keluarga.
ADVERTISEMENT
Vlada Dzyuba mengembuskan napas terakhir di Shanghai, China, 13 jam penerbangan dari kota asalnya di Perm yang terletak di kaki Pegunungan Ural, Rusia. Ia berada di Shanghai setelah menandatangani kontrak tiga bulan untuk gelaran Shanghai Fashion Week 2017.
Dzyuba kepayahan setelah 13 jam bekerja nonstop. Ia diduga terperangkap kontrak kerja dengan jadwal super padat--meski hal ini kemudian dibantah oleh ESEE Model Management yang menaungi Dzyuba selama dua tahun terakhir.
“Kami berduka karena kehilangan seorang malaikat. Tapi Shanghai Fashion Week berakhir pada 18 Oktober dan Dzyuba jatuh sakit enam hari kemudian, saat ia berada pada tugas lain. Dzyuba memiliki 16 pekerjaan berbeda selama tinggal dua bulan di China, dan memiliki waktu istirahat reguler saat jam kerja. Sebagian besar pekerjaannya rampung dalam waktu 8 jam, dan beban kerjanya moderat dibanding model-model lain,” kata Kepala Ekselutif ESEE, Zheng Yi, kepada Global Times, seperti dikutip The Guardian.
ADVERTISEMENT
“Enam belas pekerjaan berbeda” yang dimaksud Zheng ialah 16 gelaran fashion show, tak cuma Shanghai Fashion Week. Kesemuanya itu total mencakup 20 hari kerja. Jam kerja Dzyuba disebut Zheng tak berbeda dengan rekan-rekannya, 2-8 jam per hari. Dan dalam 60 hari masa tinggal Dzyuba tinggal di China, ujar Zheng, ia hanya dua kali bekerja 10 jam sehari.
“Modeling bukan kerja buruh. Sekadar pertunjukan, sesi foto, berpose, dan ada jeda. Kami memperlakukan model di bawah umur dengan lebih hati-hati. Bila mereka merasa tertekan, kami berkomunikasi dengan mereka,” klaim Zheng seperti dilansir The Sun.
Shanghai Fashion Week 2017 (Foto: Johannes EISELE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Shanghai Fashion Week 2017 (Foto: Johannes EISELE / AFP)
Shanghai Fashion Week sendiri berlangsung selama 8 hari, 11-18 Oktober 2017, dan kini telah berakhir.
Perwakilan Shanghai Fashion Week menyatakan, kematian Dzyuba masih diselidiki. Ia diduga meninggal karena kombinasi beberapa faktor, termasuk septikemia (keracunan akibat bakteri tertentu masuk ke dalam alirah darah) dan meningitis (radang selaput otak).
ADVERTISEMENT
Vlada Dzyuba, model Rusia yang meninggal. (Foto: Facebook Vlada Dzyuba)
zoom-in-whitePerbesar
Vlada Dzyuba, model Rusia yang meninggal. (Foto: Facebook Vlada Dzyuba)
“Seluruh agen kami sedih. Vlada adalah gadis manis dan kami bekerja bersamanya selama dua tahun. Tidak ada klausa koersif (bersifat memaksa) dalam kontrak kerja,” tegas Zheng.
Namun ia menambahkan, kontrak tiga bulan tersebut tak menyebutkan soal jam kerja spesifik. Muncul pula dugaan dari pihak lain, kontrak itu tanpa asuransi kesehatan memadai.
Balenciaga Fashion Show. (Foto: Instagram @balenciaga)
zoom-in-whitePerbesar
Balenciaga Fashion Show. (Foto: Instagram @balenciaga)
Vlada Dzyuba bukan korban pertama dalam dunia modeling--meski ia menjadi salah satu yang berakhir tragis. Delapan bulan lalu, awal Maret 2017, dunia fesyen digemparkan oleh skandal Balenciaga di Paris.
Direktur casting James Scully menuding caster Maida Gregori Boina dan Rami Fernandes membiarkan para model berdiri di tangga gelap tanpa pencahayaan selama berjam-jam, juga tanpa dibekali makanan atau minuman, saat mereka mengikuti casting Balenciaga--rumah mode Prancis yang terkenal dengan karakternya memadukan corak feminin dan ultramodern.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 150 perempuan ditelantarkan begitu saja di Rue De Sevres, sementara Boina dan Fernandes keluar gedung untuk makan siang. Ini membuat para model tersebut dihinggapi trauma, dan sebagian dari mereka belakangan berani berbicara setelah Scully lebih dulu membongkar skandal tersebut.
Boina dan Fernandes, caster yang dituding Scully bersikap sadis, juga melakukan casting model untuk rumah mode Jil Sander, Christian Dior, Raf Simons, The Row, Elie Saab, dan Calvin Klein.
“Saya sangat terganggu mendengar kabar dari sejumlah orang, bahwa Maida dan Ramy menggelar casting yang membuat 150 gadis menunggu di tangga selama tiga jam, tanpa boleh pergi ke mana-mana. Mereka (Maida-Ramy) menutup pintu, pergi makan siang, dan mematikan lampu. Meninggalkan gadis-gadis itu dengan senter dari ponsel sebagai satu-satunya sumber cahaya mereka,” kata Scully seperti dilansir Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Scully berujar, cara-cara kejam para agen dalam memperlakukan model semacam itu, amat berbahaya dan mengacaukan psikis. Akibatnya, sejumlah model memutuskan untuk berhenti bekerja dengan rumah mode karena menolak diperlakukan seperti binatang.
CEO Balenciaga Cedric Charbit. (Foto: Dok. kering.com)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Balenciaga Cedric Charbit. (Foto: Dok. kering.com)
Balenciaga segera merespons amukan Scully, menyebut akan membuat perubahan radikal pada proses casting, dan menghentikan kerja sama dengan agen casting yang bermasalah.
The Independent melaporkan, Balenciaga mengirim permintaan maaf secara tertulis kepada agen-agen model yang menjadi korban, mengecam insiden “mengurung para model di tangga gelap”, dan menjamin akan memberikan kondisi kerja layak bagi model-model mereka.
CEO Balenciaga Cedric Charbit secara terpisah juga mengingatkan seluruh pegawai Balenciaga bahwa kasus tersebut tak boleh terulang. “Mulai sekarang, kami akan terus melakukan casting di showroom seperti yang dulu kami lakukan.”
Supermodel Edie Campbell (Foto: Instagram @ediebcampbell)
zoom-in-whitePerbesar
Supermodel Edie Campbell (Foto: Instagram @ediebcampbell)
Supermodel Edie Campbell mengatakan tak kaget mendengar skandal Balenciaga. “Itu bukan kasus paling mengejutkan yang saya dengar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Batas-batas di dunia fesyen amat berbeda. Orang-orang yang bergerak di bidang ini berperilaku dengan cara yang tak akan pernah diterima di lingkungan pekerjaan lain. Fesyen juga memiliki sistem tertutup.”
“Jika anda berani bicara, artinya anda menghadapi ancaman tidak akan pernah bekerja lagi di industri ini. Itu sebabnya apa yang dilakukan James sangat luar biasa berani, dan harus diberi aplaus,” kata Campbell.
Sementara Maida Gregori Boina membantah melakukan kekejaman terhadap para model dalam casting Balenciaga.
“Hentikan penyebaran rumor. Para model tidak menunggu tiga jam dalam kegelapan. Bahkan tidak satu jam pun. Kami makan siang di fasilitas casting, dan sama sekali tidak mengunci para model di tangga dan mematikan lampu. Kami memberi akomodasi paling nyaman yang bisa disediakan.”
ADVERTISEMENT
Boina menjelaskan, 150 model yang mengikuti casting Balenciaga itu direncanakan mengisi 57 slot untuk 10 jam peragaan busana secara bergantian. “Kami meng-casting 8 model sekaligus untuk mempercepat proses seleksi.”
Listrik gedung, ujar Boina, bukannya sengaja dimatikan, melainkan habis “untuk jangka waktu tertentu” pada Minggu malam. Dan selama periode itu, area lobi Balenciaga tak bisa ditempati sehingga model terpaksa menunggu di tangga.
Apapun, James Scully berkukuh pada ucapannya: bahwa semua itu dilakukan dengan sengaja, tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan. Cerita Scully setidaknya dikonfirmasi oleh model bernama Judith Schiltz. Ia membenarkan menunggu di tangga Balenciaga selama tiga jam.
Casting Director James Scully (Foto: Instagram @jamespscully)
zoom-in-whitePerbesar
Casting Director James Scully (Foto: Instagram @jamespscully)
Kepada The Business of Fashion, Scully menegaskan apa yang dilakukan Maida Gregori Boina dan Rami Fernandes bukan rahasia lagi.
ADVERTISEMENT
“Mereka telah melakukan (kekejaman itu) untuk waktu lama. Mereka adalah Raja dan Ratu Penganiaya. Saya mendengar cerita dari gadis-gadis yang dibiarkan menunggu amat lama dalam proses casting tanpa makan dan minum. Lalu Maida keluar (ruangan), meneriaki mereka, dan memanggil mereka ‘babi’,” ujar Scully.
Vlada Dzyuba, model Rusia yang meninggal. (Foto: VK Vlada Dzyuba)
zoom-in-whitePerbesar
Vlada Dzyuba, model Rusia yang meninggal. (Foto: VK Vlada Dzyuba)
Scully juga mempersoalkan usia para model yang sebagian masih di bawah umur. Sebagian rumah mode, serupa pada Shanghai Fashion Week, meng-casting model berusia 15 tahun, meski beberapa lainnya setuju untuk menetapkan 16 tahun sebagai batas umur.
Tak manusiawi. Itulah yang ada di benak Scully melihat bagaimana para model-model itu diperlakukan. Amat jauh dari bayangan awam tentang kehidupan glamor mereka.
ADVERTISEMENT
“Tak terbayangkan bagi saya, orang-orang tega tidak memperhatikan kesopanan sebagai manusia, dan tidak mempedulikan perasaan gadis-gadis itu, terutama ketika banyak di antara mereka masih berusia di bawah 18 tahun dan tak memiliki perlengkapan memadai untuk berada di industri ini,” kata Scully.
Satu hal yang harus dilakukan industri mode dunia--pun industri-industri lainnya: memanusiakan para pekerja mereka.
Milan Fashion Week. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandin)
zoom-in-whitePerbesar
Milan Fashion Week. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandin)
ADVERTISEMENT