Pemilu 2024: Pengawasan Yang Kurang Ketat

Anggie Bay
Mahasiswa Hukum Universitas Negeri Gorontalo
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggie Bay tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilu adalah pilar utama dalam demokrasi yang menggarisbawahi kekuasaan rakyat dalam menentukan masa depan negara. Namun, dalam Pemilu 2024, kehadiran pengawasan yang kurang ketat menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan masyarakat. Pengawasan yang lemah ini membuka pintu bagi berbagai praktik curang, mempertanyakan legitimasi proses demokratis dan menimbulkan kekecewaan yang meresahkan.
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah utama adalah kurangnya transparansi dalam pemrosesan suara dan penghitungan hasil. Banyak laporan tentang keberadaan kotak suara yang hilang, keberatan terhadap daftar pemilih yang tidak akurat, dan insiden kecurangan lainnya. Tanpa pengawasan yang tegas, kepercayaan masyarakat pada integritas Pemilu melemah, mengancam fondasi demokrasi itu sendiri.
gambar editan pribadi tentang negara
Selain itu, pengawasan yang kurang ketat juga memicu ketidaksetaraan akses terhadap proses pemilihan. Di beberapa wilayah, terutama yang terpencil atau terpinggirkan, pelaksanaan pemungutan suara tidak diawasi dengan baik, menyebabkan warga tidak dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam proses demokratis. Hal ini merugikan prinsip inklusi dan kesetaraan dalam pemilihan umum.
Kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah tidak hanya muncul dari kurangnya pengawasan, tetapi juga dari respons yang kurang tanggap terhadap keluhan dan kekhawatiran. Kurangnya tindakan yang signifikan untuk menangani pelanggaran pemilihan menciptakan kesan bahwa pemerintah tidak serius dalam memastikan integritas Pemilu. Akibatnya, rasa frustrasi dan ketidakpercayaan terhadap lembaga pemerintah semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah yang tegas dan transparan. Pertama-tama, lembaga pengawas Pemilu harus diberi kewenangan yang lebih besar dan diperkuat secara independen untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dan prosedur. Transparansi harus menjadi prinsip utama dalam seluruh tahapan proses pemilihan, mulai dari pendaftaran pemilih hingga penghitungan suara.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan pemilihan harus didorong dan didukung. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan, kampanye penyuluhan, dan pemberian akses yang lebih besar kepada pengamat independen. Dengan melibatkan masyarakat secara luas, akan lebih mudah untuk mendeteksi dan mencegah pelanggaran pemilihan.
Pemerintah juga harus mengambil langkah-langkah konkret untuk menanggapi keluhan dan laporan tentang pelanggaran pemilihan dengan serius. Proses penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu terhadap pelaku kecurangan, tanpa memandang status atau afiliasi politik mereka.
ADVERTISEMENT
Pemilu yang adil dan transparan adalah landasan yang penting bagi keberlangsungan demokrasi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa setiap proses pemilihan mencerminkan kehendak dan kepercayaan rakyat. Dengan pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat, harapan akan pemilihan yang adil dan transparan di masa depan tetap terjaga.