Latihan Jalan Bersama Anak

Anggie Ghoniarachmandita
working or full time mom, it doesn't matter. as long as you happy with your choice
Konten dari Pengguna
20 April 2017 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggie Ghoniarachmandita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Latihan Jalan Bersama Anak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Throwback pas Yuna mulai belajar jalan dulu, kira-kira usia 12 bulan. Saat itu, aku agak parno sih, karena melihat anak teman diusia 10 bulan sudah mulai kuat jalan, atau mungkin karena dia lelaki ya. Ada yang bilang kalau pertumbuhan anak perempuan memang lebih lambat dibanding laki-laki, terutama motorik kasarnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, sebagai ibu baru, saat itu aku tetep panik. Timbul banyak pertanyaan, "kok belum kuat ya kakinya buat berdiri?" "kok belum jalan ya?" "kok gini ya?" dan masih banyak "kok-kok-an" yang lain.
Untuk ukuran ibu baru -aku cukup banyak baca tentang parenting dan kadang bikin aku parno sendiri. Ada beberapa model parenting yang boleh dan tidak dipakai, mulai dari masa MPASI, Stimulasi, Kognitif, Psikologi, Psikososial-emosional dan masih banyak lagi termasuk mainan atau alat apa aja yang boleh dipakai dan tidak, dan ternyata lumayan bikin bingung dan parno.
Nah, selama proses belajar jalannya Yuna ini, aku pakai beberapa metode, dari yang sabar banget sampe hopeless banget. Salah satunya Lion Walker assistant dan kain bekas gendongan yang disangkutin dibadan (ini cara paling tradisional hasil googling). Dan ada saat dimana aku sedikit menyerah dan pengen ganti ke baby walker biasa yang banyak dipakai orang tua jaman dulu.
ADVERTISEMENT
Sebelum akhirnya aku menyerah dan beli baby walker, lagi-lagi aku googling -ibuibu millenialls banget ya- ketemulah artikel dari IDAI; Penggunaan Baby Walker. Akhirnya urunglah niat buat beli baby walker, dan lebih sabar buat bantuin Yuna belajar jalan -pake lion walker assistant dan kain yang diiketin dibadannya doi- dan yang pasti ekstra sabar ya buibu.
Jadi, agendanya itu tiap siang, sore atau pas Yuna lagi pengen main-main, aku selalu selingin supaya Yuna bisa latihan jalan sendiri. Dorong pelan-pelan, pegangan ke tembok, atau dipegangin pake kain. Setiap hari, setiap saat sampai Yuna bisa bener-bener lancar jalan pas usia 13 bulan lebih -hampir mau 14 bulan- akhirnya Yuna bisa mulai jalan sendiri. Yeay! happy mommy!
ADVERTISEMENT
Lesson learn aku saat Yuna latihan jalan ini :
ADVERTISEMENT
Nah, itu dia yang bisa aku share buat (calon) ibu dan yang sedang melatih anaknya jalan. Terlepas mau pakai walker assistant atau baby walker, semua keputusan ada di tangan Ibu. Karena Ibu pasti tahu yang terbaik untuk anaknya. Karena sharing is caring! :)