Setahun Berteman dengan Sel Kanker Tiroid (Bagian 1)

Anggita Aprilyani
Chef gagal yang sekarang jadi jurnalis.
Konten dari Pengguna
20 Februari 2018 11:32 WIB
comment
43
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggita Aprilyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gelang tanda cinta dari rumah sakit (Foto: Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gelang tanda cinta dari rumah sakit (Foto: Dok: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Halo, teman-teman semuanya. Gimana kabarnya hari ini? Oh iya hari ini saya mau sedikit cerita, tapi mungkin akan dibagi ke beberapa bagian kalo memang tulisan ini bisa membantu kalian yang sedang mengalami masalah kesehatan. Ini bukan promosi soal obat atau alternatif kok.
ADVERTISEMENT
Pernah merasakan yang tadinya kalian selalu sehat, enggak pernah sakit parah apalagi dirawat. Tiba-tiba kalian dihadapkan dengan kenyataan bahwa apa yang kalian tidak harapkan kejadian sama kalian. Apa yang akan kalian lakukan?
Sama halnya dengan saya, berawal dari benjolan yang cukup besar di leher. Saya pikir itu hanyalah penyakit biasa yang lama-kelamaan akan kempis, tapi saya salah, ternyata benjolan itu menjadi besar dan keras. Pernah ke dokter salah satu RS di Bekasi, dia bilang, “Oh, itu cuma infeksi biasa saja. Nanti setelah 3 bulan juga kempis dan hilang.”
Setelah cukup lama menyadari benjolan yang terdapat di leher saya tak kunjung kempis, saya kembali memeriksakan ke dokter berbeda. Kali ini jawabannya berbeda, dia menyarankan untuk USG thyroid dan CT Scan. Saya melakukan USG dan dinyatakan bersih.
ADVERTISEMENT
Akhirnya saya memeriksakan ke dokter yang memang sudah sepantasnya saya tanyakan. Saya berkonsultasi ke dokter spesialis onkologi, ternyata di leher sebelah kanan saya sekitaran kelenjar getah bening dan air liur harus dilakukan biopsi atau nama lainnya operasi untuk dicek sebenarnya apa yang ada di leher saya.
Hanya jeda beberapa minggu saya akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi, setelah melakukan operasi dan mengangkat kelenjar getah bening dan kelenjar air liur sebelah kanan, serta mengangkat benjolan besar yang ada di leher saya.
Dapat dipastikan, dan diperkuat dengan hasil PA yang sudah dicek, itu merupakan anak sebar dari sel tumor ganas yang belum diketahui di mana letak induk anak sebar itu. Dari 11 anak sebar yang dikeluarkan, 2 bersifat ganas atau bisa dibilang akan menjadi kanker kalau dibiarkan .
ADVERTISEMENT
Pemulihan pasca operasi pun tidak sulit untuk saya. Setelah operasi sekitar 6 jam, saya harus masuk HCU (High Care Unit) untuk memulihkan nafas saya dan kesadaran saya sepenuhnya. 1 hari kemudian saya dipindah ke kamar perawatan dengan dipasang drain darah untuk mengeluarkan darah kotor pasca operasi.
Dua hari setelahnya saya diperbolehkan pulang. Saya pikir saya tidak harus pusing lagi memikirkan hal ini. Tapi nyatanya?
Selanjutnya, nanti di bagian ke-2 ya! Ternyata perjuangan saya melawan sel kanker belum berakhir.