Kenapa Musik Bisa Membuat Kita Menangis?

Anggita Aprilyani
Chef gagal yang sekarang jadi jurnalis.
Konten dari Pengguna
4 Juni 2018 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggita Aprilyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mendengarkan musik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendengarkan musik (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pasti di sini ada banyak orang yang nangis karena putus cinta? Ya, menangis karena putus cinta memang wajar. Apalagi terjadi karena putusnya baru. Tapi terkadang kalau ada yang dengar lagu galau mereka bisa langsung nangis. Ada yang bilang "wah, itu lagu gue banget," seolah lagu itu diciptakan untuk kalian ya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian dari Katherine Cotter dan Paul Silvia dari Universitas North Carolina, dan Kirill Fayn dari Universitas Sydney, musik memiliki fungsi utama yaitu membangkitkan emosi para pendengarnya, agar pesan yang ditulis oleh penciptanya tersampaikan dengan baik.
Menangis merupakan perilaku manusia yang dapat disertai dengan berbagai pengalaman yang terjadi di hidup mereka. Tidak hanya kesedihan yang bisa memacu keluarnya air mata, tetapi rasa syukur dan bahagia juga mampu memancing hal tersebut.
Musik yang bertempo lambat bisa membuat kita merasa sendu atau menangis. Atau sebaliknya, musik yang bertempo cepat mampu membuat mood seseorang kembali ceria, bahagia, dan lain sebagainya. Para ilmuwan membuat sebuah penelitian di Scientific Reports yang bertujuan untuk meneliti aspek respons emosional terhadap musik.
ADVERTISEMENT
Saat kalian memutarkan musik, kemudian merasakan rileks, saat itulah saraf parasimpatik diaktifkan dan hormon yang berpengaruh untuk menimbulkan rasa jatuh cinta, gembira, dan percaya, sudah aktif pada tubuh kalian.
Dikutip dari nbc News, seorang profesor psikologi musik London Guildhall School of Music and Drama, John Sloboda, mengatakan bahwa adanya keterkaitan ornamen musik dan air mata. Menurutnya, musik adalah konsonan daripada disonan, jadi kita mengharapkan akord yang bagus. Jadi, bila akord itu tidak sesuai dengan yang kita harapkan, itu memberi sedikit getaran emosional yang tak terduga.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Human Neuroscience, sekelompok ilmuwan di Pusat Penelitian Musik Interdisipliner di Finlandia memberikan tes psikologi dan MRI (pemindaian otak) untuk lebih memahami bagaimana peserta studi menggunakan musik untuk memanipulasi perasaan mereka - temuan yang berpotensi memberdayakan terapis musik untuk membantu pasien mereka.
ADVERTISEMENT
Jangan malu kalau kalian menangis pada saat mendengarkan lagu. Nyatanya dalam penelitian, menangis karena mendengarkan lagu merupakan hal yang bisa dibuktikan dan umum.