Menggandeng ARMY dalam Pentahelix Kendaraan Listrik

Anggita Miftah
Pranata Humas Kementerian ESDM
Konten dari Pengguna
16 Juni 2021 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggita Miftah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena ARMY, sebutan penggemar grup K-Pop Bangtan Sonyeondan/Bangtan Boys (BTS), memang sudah tidak diragukan. Teranyar, pada awal Juni lalu para ARMY memburu BTS Meal yang merupakan kolaborasi antara BTS dengan McDonald’s (McD). Di Indonesia, hal ini mengakibatkan penumpukan antrean driver online di gerai-gerai McD. Beberapa gerai bahkan terpaksa ditutup karena mengakibatkan kerumunan di tengah pandemi COVID-19. Sebagai bentuk terima kasih kepada driver online, ARMY juga menggalang donasi melalui sebuah platform berbagi. Hanya dalam waktu singkat, mereka berhasil mengumpulkan donasi hingga lebih dari Rp 260 juta untuk disalurkan ke driver.
ADVERTISEMENT
ARMY kerap diasosiasikan dengan 3M: muda, masif, militan. Jika kolaborasi BTS dengan McD bisa menimbulkan kehebohan yang mewarnai berbagai judul media massa dan linimasa media sosial, mari kita berandai-andai dengan kolaborasi antara BTS dengan salah satu program pemerintah. Tujuannya tentu agar ARMY lebih tertarik untuk ikut andil dalam program tersebut.
Saat ini, Indonesia tengah menyambut era kendaraan listrik. Dukungan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) terwujud dalam bentuk kolaborasi lima unsur yang terdiri dari pemerintah, swasta, akademisi, media, dan komunitas. Model ini dikenal dengan sebutan pentahelix. ARMY sebagai sebuah komunitas penggemar K-Pop dapat digandeng untuk masuk ke unsur yang kelima.
Mobil listrik sedang melakukan isi ulang di salah satu charging station di Pantai Indah Kapuk, Jakarta. (Sumber: dokumentasi pribadi)
Bayangkan saja kalau kolaborasi BTSxKBLBB betulan terjadi. Sebagai promosi awal, akan ada remake film Janji Joni (2005) menjadi film pendek berjudul Janji Jungkook. Jeon Jung-kook yang lebih dikenal dengan sebutan Jungkook adalah seorang maknae, atau member paling muda di BTS. Jika sebelumnya aktor Nicholas Saputra dalam Janji Joni naik motor CB Klasik, di film remake nanti Jungkook akan menggunakan motor listrik saat mengantar rol film ke bioskop. Atau mungkin, rol filmnya bisa diganti dengan…BTS Meal.
ADVERTISEMENT
Promosi BTSxKBLBB juga bisa dalam bentuk reality show. Kim Seok-jin atau Jin yang merupakan visual grup bisa ditantang untuk mengendarai mobil listrik dari Jakarta ke Brebes. Dalam salah satu infografiknya, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menyebut konsumsi energi Jakarta-Brebes lebih hemat 4.42 kali dengan menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dibanding dengan menggunakan kendaraan konvensional BBM. Selain membuktikan data tersebut, Jin juga dapat kulineran telor asin Brebes dan memakmurkan pedagang telor asin di sana.
Dukungan BTS terhadap kendaraan listrik akan semakin memantik semangat ARMY. Masuknya ARMY dalam peta pentahelix akan mengubah dinamika ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Apa jadinya jika ARMY digandeng dalam pentahelix kendaraan listrik?
ARMY sebagai investor
Modal untuk menjadi ARMY tidaklah sedikit. Uang yang harus dikeluarkan untuk membeli CD, tiket konser, hingga merchandise itu membutuhkan modal. Terbiasa dengan hobi yang tidak murah sejak masih muda, ARMY dapat menjadi investor ulet dengan membeli saham pada perusahaan rintisan (start-up) kendaraan listrik. Saat ini, PT PLN (Persero) telah memiliki aplikasi CHARGE-IN untuk melakukan charging kendaraan listrik. ARMY dapat membuat aplikasi untuk semakin menambah kenyamanan pengguna kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Bisnis di kendaraan listrik tak hanya sebatas produksi motor atau mobil listrik, tapi juga infrastruktur pendukungnya, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Berdasarkan Grand Strategi Energi (GSE), sampai dengan 2030 direncanakan akan dibangun 31 ribu SPKLU dan 67 ribu SPBKLU. Ini adalah peluang bagi para ARMY untuk turut berkontribusi dalam bisnis kendaraan listrik.
ARMY sebagai user
Masih berdasarkan GSE, pada 2030 Pemerintah menargetkan ada sebanyak 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik yang diproduksi. Kendaraan listrik merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan Ketahanan Energi Nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM. Memproduksi jutaan motor listrik dan mobil listrik tentu memerlukan pasar yang luas. Jumlah ARMY yang masif bisa mendukung program kendaraan listrik ini sebagai pengguna. Terinspirasi film Janji Jungkook, pada ulang tahun mereka yang ke-17, ARMY berbondong-bondong membuat SIM dan meminta hadiah ulang tahun motor atau mobil listrik.
ADVERTISEMENT
ARMY sebagai buzzer
Kendaraan listrik dipandang dapat mengurangi emisi seiring tren dunia global yang mendukung energi bersih. ARMY didominasi anak-anak muda yang melek teknologi dan lebih peduli lingkungan dibanding generasi sebelumnya. Dengan kekuatan jangkauan massa mereka yang militan di media sosial, ARMY dapat menjadi buzzer program kendaraan listrik. Tagar tentang kebijakan kendaraan listrik wira-wiri menjadi trending topic di Twitter. Masyarakat semakin aware dengan program ini, untuk kemudian ikut menyukseskannya. Luar biasa.
Itulah setidaknya tiga hal yang bisa ARMY lakukan untuk mendukung program kendaraan listrik. Namun sebagaimana konsep dasar pentahelix, kolaborasi harus dilakukan oleh kelima unsur agar sebuah kebijakan dapat berjalan baik. Kita doakan saja semoga program kendaraan listrik ini —mengutip salah satu lirik lagu BTS— light up like a dynamite.
ADVERTISEMENT