Belajar membuat Dodol dan Mengunjungi Budidaya Kakao di Desa Nglanggeran

Siang hari yang cerah, setelah makan siang, gue dan Sobat air Ades Indonesia berkunjung ke Griya Coklat Nglanggeran. Hari ini kita akan belajar membuat Dodol Coklat. sesampai di Griya Coklat Nglanggeran sudah ada 2 ibu dari Griya Coklat yang menunggu kami untuk melakukan demo masak dodol coklat di saung. Griya Coklat ini terdapat di sebelah persawahan, jadi kebayang donk asik nya, sambil belajar masak dodol sambil menikmati keindahan Nglanggeran dengan afdol! ahseek.

Didepan kami sudah tersedia wajan besar dan kompor untuk memasak dodol. Bahan dodol coklat adalah bubuk coklat, santan, adonan tepung beras, yang dimasak dan diaduk selama 2 jam tanpa henti. uwoow! abis ngaduk dodol langsung berotot nih! :D

Sambil mengaduk dodol kita bermain tebak2an, dari mulai Black Magic, Traveler, Fotografer, dsb. tebak-tebakan ini membuat peserta, tim Ades, panitia saling berpikir keras dan tertawa lepas ketika berhasil menebaknya. Seru Bangeet!! the Best part ketika kita berhasil nebak ajwaban dari tebak-tebakan tanpa dikasih tau! beuh berasa lagi ikutan dan menang wants to be a millionare saking senengnya. hehehe

Setelah 2 jam akhirnya Dodol pun jadi! YEAYY! pas dicicpi uwoow, rasa dodol super enak, manis, dan coklatnya tetap berasa. enak deh pokoknyaa!

Setelah kita beres memasak dodol, kita berangkat ke Kebun Kakao penghasil coklat untuk melihat budidaya Kakao di Desa Nglanggeran. duh ini desa beneran seru deh. dari tempat wisata alami, buatan, alam nya semuanya bisa dikunjungi dan banyak pelajaran yang bisa diresapi. Ahseek.

Sampai di kebun Kakao kita disambut oleh Pak Samidi yang merupakan petani kakao sejak beberapa tahun lalu. Pak Samidi mengajak kita mencicipi kakao yang langsung diambil dari Pohon. Sebenarnya ini bukan pertama kali gue mencoba makan biji kakao, dulu pas kecil juga pernah makan biji kakao dari yang dikasih tetangga. Rasa selaput yang melingkupi biji kakao manis dan enak, namun biji nya sendiri pahit dan berwarna ungu kehitaman. beberapa Sobat Air Ades baru pertma kali mencoba biji kakao ini.

Pak Sumidi menjelaskan setelah Buah Kakao di panen, biji nya nanti akan disekam untuk dikeringkan, setelah kering biji tersebut di giling dan nantinya akan menjadi biji Coklat. Kulit dari buah coklat ini nanti nya berguna untuk pangan ternak kambing, dan nantinya kotoran kambing diolah menjadi pupuk. Uwauw!! menurut gue ini adalah suatu rantai ekosistem yang bagus sekali di perkebunan kakao ini. Pak Samidi juga menjelaskan bahwa mereka juga mempunyai kelompok Petani Kakao yang saling bersinergi untuk membantu satu sama lain, contohnya saat 1 Petani hanya mempunyai 10 batang kakao, maka petani tersebut dapat bergabung dengan petani lain untuk mengeringkan coklat nya agar bahan pengeringan yang digunakan dapat bermanfaat secara efisien. UWAUWW! Pemikiran dan kebijakan yang membuat gue berdecak kagum.

Nantinya setelah menjadi kering, coklat digiling menjadi bubuk coklat yang diolah di Griiya Coklat Nglanggeran. Kakao dapat diolah menjadi bubuk coklat, lulur coklat, coklat batang, dodol coklat, pisang coklat dsb, nanti nya hasil pengolahan ini dijual di beberapa tempat di Yogyakarta, namun kita juga dapat membeli secara online di @griya.cokelat.nglanggeran .Yang belum pernah merasakan biji coklat basah dan ingin belajar langsung cara menanam coklat, cuss ke Desa Nglanggeran. :D

Setelah dari Pohon Kakao, kami pulang dan bebersih di homestay masing-masing. Malamnya kami akan mempresentasikan berbagai ide untuk kemajuan potensi wisata di Desa Nglanggeran. Banyak ide yang diberikan dari mulai menegmbangkan wisata, memperbaiki akses jalan, memasarkan wisata dsb. Malam itu juga ditutuo dengan penyerahan sertifikat oleh ADES INDONESI kepada para Sobat Air Ades. So Proud!! :'D

10 Sobat Air Ades