Memahami dan Menikmati keindahan Desa Nglanggeran (Gunung Api Purba)

anggun pratami
Hobi Naik Gunung, Hiking, traveling.
Konten dari Pengguna
26 September 2018 17:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari anggun pratami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Day 2
Second day is coming!! Bangun tidur menghirup udara Yogya yang masih segar dan tidak terlalu banyak polusi bikin semangaat bangeet. Dan kecapean kemaren udah cukup terbayar dengan tidur semalam.
ADVERTISEMENT
Abis beres-beres, siap2, packing, gue ama Elga checkout dan saatnya kita sarapan. Di Hotel 101 Yogyakarta ini makanan yang ditawarkan cukup beragam, dari mulai western sampe makanan khas Jawa. Dari mulai Jamu, Potato Wedges, Beef, Soto Cilacap dan berbagai macam dessert yang super buanyak. Hal pertama yang menjadi inceran gue adalah jamu beras kencur dan jus kiwi yang pasti bikin seger dipagi hari. Setelah mengambil beberapa makanan gue dan Elga bergabung sama temen-temen lainnya . ngobrol sambal cerita-cerita kegiatan sehari-hari apa saja, daerah asal, dan yang paling seru ternyata semua nya suka traveling baik mantai ataupun muncak gunung, yeay!! Bakalan dapet teman baru nih buat trip ke tempat-tempat seru. gue jadi tau kalo si Ade si bungsu merupakan penyair muda dan udah banyak prestasi, si Arif sang Duta Wisata Dearah Banyumas, dan Bayu sang fotografer yang feed IG nya keren-keren.
dari kiri ( Ade @muhammaddeputra sibungsu , me, Elga, Arif @ariff96 Duta wisata banyumas , dan Bayu sang fotografer @kabutpelangi_ )
ADVERTISEMENT
After breakfast, kita semua kumpul di lobby hotel dan naik ke Bus dan berangkat ke Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul. perjalanan di tempuh kurang lebih 2 jam dan jalan cukup berkelok kelok. gue terakhir ke Gunung Kidul sekitar tahun 2012, which is udah 6 tahun lalu. waktu itu gue ama temen-temen river tubing di sungai Oyo dan menelusuri Goa Sriti. Selama perjalanan gue duduk sebelah Elga dan kita berdua gak tidur sama sekali. Kita sibuk berkaraoke bersama Arif, Ade, dan beberapa panitia sambil nikmatin pemandangan yang bagus. karena desa ini termasuk berada di dataran tinggi Yogya, sehingga kita bisa liat city view dari kaca Bus.
Dan di tutup dengan lagu Yellow dari Coldplay, kita akhirnya sampai di Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul. yang bikin super merinding - seneng - dan terpukau adalah kita semua disambut oleh sekelompok para Bapak, Ibu, dan Mbah dengan nyanyian khas jawa diiringi alat musik dari tempat menumbuk padi (Lesung). Musik yang mereka dendangkan sangat merdu dan enak sekali di dengar. Nama kesenian ini adalah Gejog Lesung. para Ibu Bapak ini memukul lesung dengan tongkat nya, dan beberapa orang bernyanyi sambil berdendang, beberapa diantara kita ikut mencoba memainkan musik ini sekaligus berjoget dan bernyanyi.
ADVERTISEMENT
Kemudian kami melanjutkan kegiatan di Pendopo desa dimana dan saling berkenalan satu sama lain. Saat itu juga kami akhirnya bertemu dengan Mas Sugeng Handoko. Beliau adalah Pejuang Air di Desa Nglanggeran. Beliau sendiri sudah mendapat penghargaan dari ADES INDONESIA karena aksinya yang inovatif bersama warga untuk menyelamatkan desa Nglanggeran dari kekeringan. Mas Sugeng mengaku bahwa inisiatif dia untuk menyelamatkan Desanya sudah dia lakukan sejak tahun 1999. "Agak sulit memang untuk mengubah mindset warga desa untuk menjaga lingkungan". ujar Mas Sugeng.
"Dulu Nglanggeran ini terkenal dengan kekeringan dan kemiskinannya, rasanya malu untuk mengakui kepada masyrakat luar darimana asal saya ". ujar Mas Sugeng. Saat dulu Warga kurang sadar untuk menajaga lingkungannya, sehingga kekeringan di Desa ini menjadi sebuah kenyataan yang harus dihadapi. apalagi mata pencaharian warga desa ini adalah Petani, otomatis ketika kekeringan melanda, maka kemiskinan akan melanda para petani yang tidak bisa memanen padi.
ADVERTISEMENT
Tapi dengan tekad dia yang kuat bersama Karang Taruna setempat, berhasil mencetus pembuatan Embung di Desa Nglaggeran. Syukurnya hal itu disambut positif oleh Gubernur D.I. Yogyakarta. sehingga pada tahun 2012, Desa Nglanggeran mendapat dana dan tanah hibah dari pemerintah untuk dibuatkan Embung, yang kemudian diberikan nama Embung Nglaggeran.
Namun hari itu sebelum ke Embung Nglanggeran yang terletak diatas bukit, Mas Sugeng mengajak kami ke salah satu icon wisata favorit di Ngalnggeran yaitu Gunung Api Purba. Gunung ini sendiri merupakan gunung batuan yang terdiri dari berbagai macam puncak. hari ini kami akan sampai Puncak Gunung Bagong saja ujar mas Sugeng .
Perjalanan cukup bikin ngos-ngosan guys! karena memang cuaca di Nglanggeran cukup panas, namun gak khawatir karena ada ADES INDONESIA pelepas dahaga ini. ahseekkk. Jalan menuju puncak di Gunung Api Purba cukup jelas, ada petunjuk, ada pos persinggahan, di beberapa tempat ada properti tambahan untuk berfoto dan yang paling keren adalah ADA TONG SAMPAH DI SETIAP SUDUT!! jadi abis minum air ADES INDONESIA, botol nya diremukkan dimasukkan deh ke tempat sampah. woww!! ku senang sekali, karena ga perlu mengantongi sampah sampe turun kebawah gengs! Ini tempat super ECO WISATA banget. jadi wajar sih kalo mendapatkan banyak penghargaan dari organisasi dunia juga. :D
ADVERTISEMENT
Diperjalanan kami juga menemukan jalan lorong sempit diantara bebatuan, setiap yang lewat pasti bertanya "Gimana terbentuknya ya ini?" cuma ya ga ada yang tau. katanya sih batuan yang udah dari ratusan bahkan ribuan tahun lalu ini terbentuk karena magma Gunung saat meletus.
Setelah berjalan kurang lebih 30 menit kami pun sampai di Puncak Gunung Bagong. Pas sampe langsung gue ga berhenti bilang Masya Allah, saking indah dan lega nya!! Bagian kiri terhampar city view Yogyakarta, bagian kanan terhampar Gunung Batu besar yang jika dijadikan Backgorund photo maka pasti akan mendapat ratusan like saking keren nya, kita pun rebutan deh foto-foto disana. Tak lupa juga kita foto bersama ber 10 sebelum turun ke bawah lagi untuk makan siang. setelah lelah foto-foto kita pun turun buat melakukan ISHOMA. to be continued~
ADVERTISEMENT