Menanti Sang Fajar di Desa Adat Kampung Pitu

anggun pratami
Hobi Naik Gunung, Hiking, traveling.
Konten dari Pengguna
26 September 2018 23:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari anggun pratami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menanti Sang Fajar di Desa Adat Kampung Pitu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Day 3
Pagi itu pukul 3 subuh, para LO sudah datang ke homestay kami dan membangunkan kami. saat itu gue sendiri baru tidur 2 jam, sempet mager buat siap-siap, namun mengingat gue lagi di kegiatan conservacation yang banyak kejutan seru nya, gue mengumpulkan semangat gue dan bangun!
ADVERTISEMENT
tak sampai 5 menit mobil Pajero dengan kepala dan sisi terbuka a.k.a pickup menjemput kami. Ya, selama di sini kami diantar jemput oleh mobil pickup ini, seru banget sih! heheh
atribut ADES LENGKAP-Jaket- Sepatu sudah siap menemani kami. setelah mejemput teman di homestay yang lainnya, the ADVENTURE has BEGIN!!
subuh-subuh kami telah melakukan perjalanan seru menuju sisi timur Gunung Api Purba, kalo kemaren kami mendaki pake kaki, sekarang kami menggunakan pickup sporty. heheh. Dengan kondisi kiri kanan jalan gelap, jalan berkelak kelok menanjak sang sopir dengan lihai memutar setir kekiri kekanan agar kami tidak masuk jurang. kebayang kaahn guys gimana seru sekaligus deg2an nya subuh itu.
akhirnya kita sampai di Kampung Pitu, kami langsung turun dan menunaikan solat subuh. Oh iya salah satu kejutan adalah pagi itu kami akan melakukan sedikit syuting bersama tim Mytrip My Adventure , sebuah program acara TV tentang traveling yang terkenal dengan soundtrack nya menggunakan lagu paradise dari coldplay (paraaa paraaa paradise *Sambil dadah).,setelah solat subuh kita sempet melakukan filming dengan host MTMA beberapa kali sambil lari-lari manjah, mendaki langsung puncak Gunung Api Purba!! uwoww, viewnya baguss bangeet!! *langsung dalam hati nyanyi paraa paraaadisee :D
Menanti Sang Fajar di Desa Adat Kampung Pitu  (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
The Best Part pagi itu adalah,mendengarkan cerita dari Mas Sugeng Handoko tentang Kampung Pitu sambil menikmati view dan udara segar di Puncak Gunung Api Purba . Mas Sugeng bercerita kenapa kampung ini dinamakan Kampung Pitu (7 dalam bahasa jawa), dikarenakan area ini hanya boleh ditinggali oleh 7 kepala keluarga dan tidak boleh lebih! mereka percaya ketika mereka melanggar aturan tersebut musibah akan menimpa mereka. tradisi turun temurun ini sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu.
namun dibalik alasan tradisi, mereka juga memiliki alasan yang cukup logis, yaitu mereka percaya bahwa kondisi air dan pangan yang berada di sekitar mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota dari 7 kepala keluarga tersebut, sehingga mereka tidak akan merasakan kekurangan makan ataupun air. wah pemikiran yang keren bukan? pantes saja sih Desa Nglanggeran nendapatkan penghargaan dari ASEAN sebagai desa wisata terbaik di Indoneisa dan menerima ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award di Singapura. uwow!so prouud!!
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang Keyogya dan ingin berwisata gunung dan desa, harus banget ke Desa Nglanggeran, karena kalian bisa merasakan keindahan budaya, keramahan warga, dan keindahan alamnya.
Menanti Sang Fajar di Desa Adat Kampung Pitu  (2)
zoom-in-whitePerbesar
Setelah bercerita dengan Mas Sugeng kami pun turun kebawah kembali ke homestay, have a breakfast, dan bersiap untuk menggali sumur serapan di belakang rumah warga. to be continued~