Pemerintah Investigasi Kabar Penyekapan 300 TKI di Arab Saudi

6 April 2017 14:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Pemerintah Indonesia menginvestigasi kabar adanya penyiksaan dan penyekapan kepada sekitar 300 TKI di Riyadh, Arab Saudi. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menduga peristiwa itu terjadi akibat banyak perusahaan penyalur yang tak menuruti aturan pemerintah. Mereka diduga menyalurkan tenaga kerja yang tak sesuai prosedur.
ADVERTISEMENT
Retno mengakui pemerintah kini telah mengupayakan beragam cara seperti pemberian perlindungan terhadap TKI yang melarikan diri kepada KBRI dan koordinasi otoritas setempat dalam menangani kasus ini.
"Yang 300 kami sedang tangani. Kami sedang verifikasi semuanya. Kami (juga) sudah bekerja sama dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan perusahaan penyalur," ujarnya saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (6/4).
Retno meneruskan, TKI yang bermasalah ini sebagian besar berangkat dengan prosedur yang tak sesuai. Saat ini, kata Retno, tenaga kerja yang dikirim tanpa melalui prosedur pemerintah, berpotensi besar memiliki risiko tinggi kehilangan haknya.
Ia juga mengatakan saat ini Kementerian Tenaga Kerja, BNP2TKI, dan Polri telah melakukan investigasi dan identifikasi. Upaya ini sebagai tindak lanjut yang lebih tegas pada perusahan-perusahaan yang tak mematuhi prosedur penyaluran TKI.
ADVERTISEMENT
"Itulah kenapa kita berkoordinasi dengan otoritas setempat karena kalau dari hasil verifikasi itu mereka dinyatakan bersalah, tentunya kita minta untuk ditindaklanjuti."
"Ini harus selesai, ini harus di-stop karena kalau tidak akan lebih banyak lagi korban saudara kita yanga akan mengalami hal seperti itu di luar negeri," sesalnya.
Penyekapan 300 TKI di Riyadh, Arab Saudi, diketahui setelah seorang buruh migran asal Nusa Tenggara Barat bernama Dian mengirimkan pesan singkat kepada suaminya. Dalam pesan itu Dian menceritakan keadaanya yang hanya diberi makan satu kali sehari dan air untuk minum.
Belakangan diketahui, Dian berangkat dengan jalur tidak wajar. Sebelum sampai ke Arab Saudi, dia transit terlebih dahulu ke beberapa kota, seperti Hongkong dan Dubai.
ADVERTISEMENT