Menjamurnya Layanan Tontonan Streaming Film Sebagai Budaya Populer Sosiologi

Anisa Eka
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
30 Desember 2020 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisa Eka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto : teknopages.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto : teknopages.com
ADVERTISEMENT
Siapa sih yang tidak suka menonton film? Sudah pastinya semua suka menonton film. Berbagai kalangan, dari anak-anak, remaja sampai orang dewasa pastinya banyak yang menyukai film. Film juga menyediakan berbagai macam genre. Genre film favorit dan populer yang biasa kita ketahui diantaranya seperti drama, action, komedi, horor, romance, fantasi, adventure, thiller, Sci-Fi, misteri, war, crime, animasi dan masih banyak genre lainnya. Hal tersebut diklasifikasikan berdasarkan alur cerita dan teknik pembuatannya. Budaya menonton film menjadikan sebuah trend di semua kalangan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini yang mengharuskan kita untuk di rumah saja. Budaya menonton film di kala pandemi menjadikannya sebagai sebuah aktivitas atau kegiatan untuk meluangkan waktu senggang karena harus tetap di rumah saja dan sekedar menyegarkan otak serta pikiran di kala sedang stress dengan masalah yang tengah dialami orang-orang. Dikala pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, orang-orang biasanya menonton film di tempat bioskop namun, untuk kondisi pandemi seperti saat ini mengharuskan untuk menutupkan bioskop sementara waktu sampai kondisi kembali normal seperti semula. Hal tersebut membuat bisokop dan dunia industri perfilman mengalami kerugian yang cukup besar karena menghabiskan banyak biaya dalam memproduksi film. Oleh karena itu, solusi atau alternatif agar bisa menstabilkan permasalahan yang ada dan para penggemar film tetap bisa menonton yaitu dilakukannya beberapa bioskop yang membuka kembali untuk penonton namun dilakukan pembatasan kuota penonton dengan berjarak satu kursi. Kemudian, alternatif lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan cara menonton streaming film. Para indutri perfilman, streaming film merupakan sesuatu yang bisa dijadikan alternatif yang dimana bisa menguntungkan dari pihak para industri perfilman dan penontonnya.
ADVERTISEMENT
Menonton film melalui streaming merupakan mengharuskan para penontonnya perlu terkoneksi oleh internet dan hanya membutuhkan waktu untuk menunggu film dimulai tetapi penonton tidak dapat menyimpan film tersebut. streaming tidak mengharuskan para pengguna memiliki penyimpanan data (harddisk/memory). Namun, mengharuskan akses internet yang stabil jika tidak ingin terjadi buffering (Anshari,2018). Merebaknya era digital di jaman sekarang dalam penggunaanya, streaming film cukup fleksibel karena bisa dipakai dimana saja dan kapan saja selama terkoneksi oleh internet yang stabil. streaming film sangat mudah dan praktis karena bisa ditonton melalui Handphone, Laptop/PC. Banyak layanan platform streaming yang disediakan melalui website di internet maupun aplikasi khusus untuk menonton film. Platform streaming legal yang biasa dipakai yaitu seperti Google Play TV & Movie, Netflix, Iflix, VIU, HOOQ, dan We TV, Disney + Hotstar dan masih banyak paltform streaming legal lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut bisa dikatakan legal dikarenakan sifatnya berlangganan dimana penonton harus membayar langganan perbulan untuk menonton film secara online melalui aplikasi yang telah disediakan. Dikarenakan media streaming film ini disediakan oleh industri konten. Oleh sebab itu, kehadiran mereka adalah berada di kubu kanan, atau kubu yang dianggap ‘legal’ oleh pemerintah, karena memiliki kebijakan dengan perusahaan film dalam membayar royalti perfilm yang dimainkan oleh pelanggannya (Wibowo, 2018). Berlangganan dengan platform streaming legal yang berbayar ini menyediakan beberapa fasilitas yang ditawarkan tergantung paket yang diambil. Dalam streaming ini memiliki terdapat berbagai kualitas yang disediakan misalnya dari segi kualitas resolusi gambar. Kualitas resolusi gambar yang disediakan biasanya dari 240p, 360p, 480p, 720p sampai 1080p (full HD). Untuk mendapatkan kualitas resolusi gambar yang tinggi dan bagus bisa menggunakan resolusi 1080p (full HD). Tidak hanya itu, streaming film juga menyediakan beberapa terjemahan yang telah disediakan. Sehingga, para penonton tidak usah merasa khawatir untuk menonton film jika mereka tidak mengerti bahasa yang digunakan dalam film tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, dengan diberikannya platform streaming film legal memberikan fasilitas yang sama untuk platform streaming film ilegal. Platform streaming ilegal merupakan platform tidak resmi. Hal tersebut dikarenakan penyedia film yang telah dibajak dan melanggar hak cipta, serta disebarkan secara gratis. Pengguna yang ingin memainkan film tinggal menggunakan peralatan digital mereka, seperti laptop/komputer yang terkoneksi internet untuk membuka sebuah alamat URL website (Wibowo, 2018). Platform streaming ilegal yang terkenal yaitu seperti Indo XXI, LK21, Layarkaca21 dan masih banyak lainnya dan alamat situs dapat diubah-ubah namanya tergantung jika platform tersebut diblokir oleh pemerintah. Hal tersebut sudah jelas melanggar hukum dalam penegakkan hukum hak cipta terhadap pembajakan film. Dalam pembuatan film, hak cipta harus dilindungi keasliannya. Oleh karena itu, untuk melindungi pemegang hak cipta, pemerintah melakukan tindakan dengan cara menutup akses dan memblokir website streaming film secara langsung, dikarenakan website tersebut melanggar hak cipta.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari legal dan ilegal dalam menonton streaming film dari segi profit keuntungannya yaitu menonton streaming film secara legal mendapatkan keuntungan diraih dari para penontonnya yang ingin berlangganan dengan cara berbayar. Sementara, streaming film secara ilegal meraih keuntung dengan cara memberikan ruang iklan. Banyak iklan pop-up, iklan yang muncul dengan membuka tab baru ketika mengklik sesuatu (Anshari, 2018).
Keseringan dalam budaya menonton film secara streaming ini memiliki banyak dampak yang cukup buruk bagi penggunanya salah satunya yaitu jika aktivitas menonton tersebut dilakukan secara terus menerus dalam satu waktu, hal ini bisa membuat ketagihan dan menjadikan sebuah kebiasaan dan membuat para penggunanya terlena oleh waktu dan mengabaikan segala aktivitas yang harus dilakukan. Dampak lainnya yaitu berpengaruh pada kesehatan fisik yang dimana berdampak pada kesehatan mata seperti mata cepat lelah karena terus menerus dipaksa menatap layar yang cukup lama dan dapat merusak mata karena pencahayaan yang sangat terang di tempat ruangan yang gelap. Kemudian, menjadikan para penontonnya anti sosial karena sehari-harinya disibukkan dengan menonton film sehingga tidak ada waktu keluar rumah untuk bersosialisi dengan orang-orang luar. Dampak selanjutnya yaitu berdampak pada kesehatan psikis yang dimana dengan menonton film dapat mempengaruhi sifat penontonnya misalnya jika penontonnya sering menonton film yang berceritakan pembunuhan, kekerasan, maka cenderung para penontonnya akan membentuk sifat yang suka kekerasan terhadap orang sekitar pula. Oleh karena itu, menonton film khususnya bagi anak-anak perlu ada pengawasan atau bimbingan dari orang tuanya atau menonton film dengan sesuai umur saja agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT