Twinkling Watermelon: Peduli Kesehatan Mental Tunarungu

Anisah Az Zahra
Psychology student at Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta
Konten dari Pengguna
18 Desember 2023 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisah Az Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yoon Chung Ah dalam drama Twinkling Watermelon. Foto: TVN
zoom-in-whitePerbesar
Yoon Chung Ah dalam drama Twinkling Watermelon. Foto: TVN
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudahkah Anda menonton drama Korea Twinkling Watermelon? Drama Korea satu ini sangatlah menarik untuk ditonton. Pasalnya, drama ini menghadirkan karakter penyandang disabilitas tunarungu bernama Yoon Chung Ah.
Mengangkat tema time travel, drama ini mengisahkan tentang seorang anak SMA bernama Ha Eun Gyeol (Ryeo Un) yang terjebak di tahun 1995. Di tahun tersebut, ia bertemu dengan ayahnya Ha Yi Chan (Choi Hyun Wook) dan ibunya Yoon Chung Ah (Shin Eun-Soo) yang seumuran dengannya. Saat itulah, Ha Eun Gyeol mengetahui bahwa ibunya mengalami masalah yang dapat merusak kesehatan mentalnya. Tentu saja Ha Eun Gyeol tidak tinggal diam, ia berusaha untuk membantu sang ibu.
Inilah beberapa hal yang dilakukan Eun Gyeol untuk membantu Chung Ah dalam mengatasi masalahnya, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

1. Mengajarkan Bahasa Isyarat

Walaupun Chung Ah seorang tunarungu, ia tidak terlalu pandai berbahasa isyarat. Hal ini disebabkan ia harus menyembunyikan keterbatasannya supaya tidak diketahui oleh banyak orang. Ia dituntut untuk bisa memahami ucapan melalui gerakan mulut lawan bicaranya. Mengetahui hal itu, Eun Gyeol berinisiatif menjadi tutor bahasa isyaratnya. Sudah seharusnya, seorang tunarungu diberikan akses belajar bahasa isyarat guna memudahkannya dalam berkomunikasi dan berekspresi.

2. Membantu Bersosialisasi

Chung Ah kerap kali diabaikan oleh teman-temannya, bahkan ia menjadi korban bullying. Hal ini membuatnya sulit untuk membuka diri terhadap orang lain. Ia takut orang itu akan menyakiti dirinya. Namun, Eun Gyeol membuatnya berani untuk mulai bersosialisasi. Eun Gyeol mengenalkannya pada orang-orang baik yang tulus ingin berteman dengannya. Lingkungan sosial yang baik dapat mengoptimalkan perkembangan anak berkebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT

3. Memperbaiki Hubungan Chung Ah dengan Ayahnya

Sudah sejak kecil Chung Ah diasuh oleh ibu tirinya. Ayahnya yang seorang pengusaha, sering kali pergi dinas keluar kota. Hal ini menyebabkan mereka jarang bertemu dan hubungan mereka merenggang. Oleh karena itu, Eun Gyeol berusaha memperbaiki hubungan ayah dan anak itu dengan membuat kesepakatan, yakni dirinya akan menunjukkan senyum cantik Chung Ah yang telah lama hilang dan sang ayah akan memperhatikan Chung Ah lebih baik lagi.

4. Membongkar Kejahatan Ibu Tiri

Selama dua belas tahun Chung Ah diasuh ibu tirinya dan selama itulah ia mendapat tindak kekerasan. Mulai dari memaksanya berbicara, melarangnya menggunakan bahasa isyarat, menamparnya dengan keras, hingga mengurungnya di loteng. Eun Gyeol yang menyaksikan hal ini lantas membawa Chung Ah pergi meninggalkan rumahnya. Ia membawanya ke villa Snail, tempat Ha Yi Chan tinggal, sembari menunggu ayah Chung Ah pulang. Ia berniat untuk mengadukan kejahatan yang dilakukan ibu tiri Chung Ah.
ADVERTISEMENT
Penyandang disabilitas memang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental. Faktor-faktor seperti stigmatisasi, isolasi sosial, serta kurangnya akses ke layanan kesehatan mental dapat berkontribusi pada risiko ini. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, menciptakan lingkungan sosial yang baik, dan memberikan dukungan yang sesuai bagi penyandang disabilitas guna mengurangi risiko gangguan mental dan meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka.