Prisia Nasution Pertama Kali Main Teater Bareng Suami

17 November 2017 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Prisia Nasution (Foto: @prisia)
zoom-in-whitePerbesar
Artis Prisia Nasution (Foto: @prisia)
ADVERTISEMENT
Aktris yang terkenal lewat perannya di film 'Sang Penari', Prisia Nasution, kini menguji kemampuannya dengan terjun ke dunia teater. 'Kepada Gema' akan menjadi pementasan teater pertama baginya. Pada pementasan tersebut, ia akan berperan sebagai Atisha, seorang wanita dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
ADVERTISEMENT
Sebagai pemeran utama untuk pementasan teater pertamanya, Prisia mengaku merasa kesulitan. "Kalau (jadi) Atisha banyak, ya, kesulitannya. Karena dari depan sampai habis, itu intinya Atisha," ujarnya saat ditemui di Kinosaurus, Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Wanita berusia 33 tahun ini menambahkan, kesulitan terbesar memerankan sosok Atisha dirasakan ketika ia menghafalkan naskah. Dalam pembuatan film, para pemainnya akan melakukan sesi reading terlebih dahulu. Lain halnya dengan pementasan teater.
Prisia Nasution beserta suami, Iedil Putra (Foto:  Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prisia Nasution beserta suami, Iedil Putra (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
"Dari lampu nyala, ya, sudah gelondongin (berakting) sampai habis," tambahnya.
Pada pementasan itu, ia dipasangkan dengan sang suami, Iedil Putra, yang sudah lebih dahulu terjun ke dunia teater. Kehadiran sang suami juga banyak membantu dirinya dalam berlatih.
"Ada Iedil Putra juga yang bantuin. Gimana, sih, hafalin script theatre, interaksi sama penonton, biar penonton engage juga sama kita. Enggak yang kita asik sendiri di panggung lupa sama penonton," ujar wanita yang akrab disapa Pia ini.
ADVERTISEMENT
'Kepada Gema' mengisahkan tentang Atisha (Prisia Nasution) yang mengidap penyakit PTSD. Demi mendapatkan penghayatan yang sempurna-- selain bertanya kepada sekitar-- dirinya juga menggali ketakutan akan apa yang ia miliki. Meski tidak memiliki trauma sebesar Atisha, namun tidak sedikit pula yang mengalami trauma seperti dirinya.
Akhir kata, Pia mengatakan, "Ada teman kita yang mengalami dan dia bercerita seperi apa, dan bagaimana dia bisa melampaui traumanya dan baik."