Corona Menyerang, Eksternalitas Melanda

anissa rizki novanti
Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta
Konten dari Pengguna
30 Juni 2020 21:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari anissa rizki novanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bangsa Indonesia saat ini tengah mengalami bencana besar berupa sebuah wabah penyakit yang disebut dengan virus corona. Virus Corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernafasan. Kasus infeksi yang ditemukan kebanyakan memiliki gejala mirip seperti flu sampai yang parah virus ini menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia.
ADVERTISEMENT
Virus Corona sendiri pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Tidak lama setelah ditemukan virus ini kemudian menyebar dengan cepat ke beberapa provinsi di China dan juga ke berbagai negara di dunia.
Penyebaran virus yang semakin mengkhawatirkan membuat mayoritas negara di dunia yang sudah terinfeksi virus corona memutuskan untuk melakukan kebijakan lockdown atau karantina wilayah. Kebijakan ini diambil agar membatasi ruang gerak masyarakat umum untuk beraktivitas hanya di dalam rumah karena infeksi virus corona disebabkan oleh kontak langsung seperti berjabat tangan atau terkena percikan bersin (droplet) dari orang yang telah terinfeksi.
Virus Corona ini telah berhasil masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret 2020 melalui turis asal Jepang yang menetap di Malaysia sedang berkunjung ke Indonesia. Kasus pertama di Indonesia menginfeksi dua orang warga Depok. Virus ini menyebar dengan cepat hingga saat ini tercatat sudah sebanyak 6.760 kasus yang terinfeksi virus corona di Indonesia dengan 747 pasien sembuh dan 590 meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sejak virus corona mulai menyebar di Indonesia pada awal maret, pemerintah mulai menerapkan kebijakan social distancing dengan meliburkan perkantoran, sekolah, universitas, dan tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian. Namun, karena kasus virus corona di Indonesia terus bertambah untuk lebih menekan penyebarannya pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.
PSBB telah berlaku di beberapa kota dan provinsi di Indonesia. Dengan berlakunya kebijakan ini pemerintah melakukan langkah-langkah berikut untuk menunjang efektivitas PSBB, yaitu
• Membatasi penumpang dan operasional transportasi umum
• Melarang kegiatan belajar dan mengajar di sekolah dan universitas
• Kegiatan peribadatan dilakukan di rumah
• Menutup seluruh fasilitas umum
• Melarang kegiatan sosial budaya
• Melarang mengadakan resepsi dan pesta
ADVERTISEMENT
• Kapasitas penumpang kendaraan umum maupun pribadi hanya 50%
• Makan direstoran atau tempat makan lainnya hanya boleh dibawa pulang atau take away
Seiring berjalannya kebijakan ini mulai mengakibatkan banyak sektor usaha terpaksa ditutup karena tidak dibolehkan oleh pemerintah. Akibatnya banyak buruh pabrik, pegawai hotel, supermarket, rumah makan, dan beberapa sektor lain mengalami pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Hal ini membuat banyak pengangguran terjadi di tengah wabah ini berlangsung. Karena banyak sektor ditutup sementara sehingga para pekerja menjadi tidak memiliki penghasilan yang menyebabkan efek eksternalitas negatif.
Misalnya pada sektor perhotelan, dikarenakan kegiatan pariwisata sedang tidak berjalan hotel dan tempat penginapan menjadi sepi pengunjung. Sehingga keuntungan hotel menurun hingga tidak sanggup menutupi biaya yang dikeluarkan sebagai solusinya pihak hotel terpaksa merumahkan karyawan untuk memangkas biaya.
ADVERTISEMENT
Sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini pemerintah harus turun tangan. Pemerintah memberikan bantuan kepada para pekerja yang di PHK selama wabah corona berlangsung. Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjamin kehidupan rakyatnya yang terkena efek eksternalitas dari wabah corona. Selain itu, pemerintah juga melakukan kompensasi dalam pembayaran pajak selama wabah corona ini berlangsung sehingga perusahaan yang terpaksa harus tutup tidak semakin terbebani karena harus membayar pajak.
Berjalannya kebijakan PSBB ini juga masih kurang efektif karena masih banyak perusahaan yang beroperasi meskipun di tengah wabah. Akibatnya masih banyak pekerja yang terpaksa harus masuk kantor untuk bekerja. Sehingga banyak terjadi penumpukan penumpang kendaraan umum. Wabah yang berlangsung cukup lama ini telah berhasil memukul perekonomian sehingga banyak pedagang atau pekerja yang mulai menipis tabungannya dan terpaksa harus berjualan untuk mencari uang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk menekan agar wabah corona ini cepat berlalu adalah dengan kedisiplinan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi wabah ini harus ada kerjasama dari masyarakat yang kooperatif untuk mendukung kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
Penulis: Anissa Rizki Novanti, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta