Analisis: 3 Detik yang Bikin Chelsea Batal Paripurna

21 Februari 2018 7:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chelsea vs Barcelona (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Chelsea vs Barcelona (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
ADVERTISEMENT
Laga Chelsea vs Barcelona di Stadion Stamford Bridge, Rabu (21/2/2018) dini hari WIB, hampir menjadi episode lanjutan atas kegagalan Lionel Messi.
ADVERTISEMENT
Kata hampir perlu digarisbawahi. Ya, sistem organisasi pertahanan yang diterapkan Antonio Conte sudah tepat untuk menumpulkan Messi, yang sempat melalui delapan pertemuan kontra The Blues tanpa mampu menyarangkan bola ke gawang. Namun, hanya karena kesalahan dalam beberapa detik, kesempurnaan Chelsea sirna dan suara sumbang komentator terkait performa minor Messi terbungkam.
Ketika pertandingan babak 16 besar Liga Champions itu dimulai, Messi berpasangan dengan Luis Suarez di lini depan dalam formasi 4-4-2. Praktiknya, bintang asal Argentina itu lebih sering turun ke bawah untuk menjadi pusat permainan. Ketika mendapatkan bola, kuartet gelandang Barcelona terlihat selalu mencari Messi.
Pola serangan seperti itu sudah diterka oleh Conte. Dia menginstruksikan tiga bek dan empat gelandangnya untuk bermain rapat untuk membatasi ruang. Dalam mode bertahan, delapan pemain, termasuk Thibaut Courtois, bisa memadati kotak penalti. Dan, ketika memegang bola atau tidak, Messi wajib ditempel oleh pemain yang berada di dekatnya.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Messi terpenjara di sepertiga kedua lapangan. Dia kesulitan memasuki area penalti. Bahkan, tak satu pun tembakan dilepaskan bintang asal Argentina itu pada paruh pertama. Tak pelak, penciptaan peluang Barcelona turut terkebiri.
Apa yang terjadi pada paruh pertama laga ini sama persis saat Barcelona kalah 0-4 oleh Paris Saint-Germain pada partai pertama babak 16 besar musim lalu. Pada babak pertama di Parc des Princes tahun lalu, Messi menyentuh bola sebanyak 40 kali, tetapi semuanya terjadi sebelum serangan Barcelona memasuki kotak 16.
Ketika sinar Messi memudar, Willian justru berpendar. Dialah otak Chelsea dalam serangan-serangan kilat. Pemain asal Brasil itu kerap berdiri bebas karena pertahanan Barcelona terlalu fokus kepada Eden Hazard.
Chelsea vs Barcelona (Foto: Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Chelsea vs Barcelona (Foto: Andrew Boyers)
Hasilnya, dua tembakan dari luar kotak dilepaskan oleh Willian pada paruh pertama. Barcelona masih beruntung karena keduanya cuma menghantam tiang gawang. Cara tersebut baru membuahkan hasil pada menit ke-62. Setelah menerima bola dari Hazard, Willian coba mencari ruang tembak dari luar kotak. Sergio Busquets terlambat dalam melakukan tekel sehingga bola tendangan Willian menghujam pojok gawang Marc-Andre ter Stegen.
ADVERTISEMENT
Dalam laga ini, Willian memang benar-benar unggul atas Messi. Tercatat oleh Whoscored, dia melepaskan 4 tembakan berbanding 1 milik Messi. Untuk ukuran kelicinan, Willian juga unggul. Dia melakukan 6 dribel sukses dan cuma 3 kali kehilangan bola. Bandingkan dengan Messi yang cuma menorehkan 3 dribel sukses dan 6 kali kehilangan bola.
Semua itu tentu bukan karena kemampuan olah bola Willian lebih baik, melainkan lantaran perbedaan situasi. Willian bermain di ruang yang cukup longgar, sedangkan Messi hanya memiliki celah sempit untuk berkreasi. Organisasi pertahanan menentukan dalam hal ini.
Catatan positif tentang Willian dan kinerja pertahanan Chelsea serta keburukan Messi terus terukir hingga laga berumur 74 menit 25 detik. Andai saja pertahanan Chelsea bisa menambah beberapa detik lagi untuk berkonsentrasi, kinerja mereka pasti masih paripurna dan hanya ada stori kegagalan ketika membicarakan Messi dengan The Blues. Namun, itu tidak terjadi.
ADVERTISEMENT
Chelsea vs Barcelona (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Chelsea vs Barcelona (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
Messi tidak memerlukan statistik apik. Cukup satu peluang dalam kurun singkat, dia mampu mengubah jalan cerita di laga ini. Prosesnya bermula dari upaya Andreas Christensen memotong bola yang meluncur ke sisi kanan pertahanan Chelsea. Upaya sang pemain bertahan terlambat sehingga Andres Iniesta memiliki ruang cukup terbuka untuk melepaskan umpan mendatar kepada Messi. Dengan satu sentuhan, Messi memantulkan bola dengan kaki kirinya ke pojok bawah gawang. Hanya ada selang tiga detik antara blunder Christensen dan gol Messi.
Gol itu tidak membuat statistik Messi lebih baik daripada Willian. Bahkan, Whoscored cuma memberikan rapor 7,3 buat Messi atau dua poin lebih sedikit ketimbang Willian. Itu sudah cukup supaya publik mengumandangkan nama Messi sebagai pemain yang mengakhiri kegagalannya mencetak gol ke gawang Chelsea dalam delapan pertemuan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, beberapa detik yang melejitkan Messi malah meruntuhkan pamor Christensen. Performa pemain berusia 21 tahun itu sebenarnya cukup apik. Dia mampu melakukan 4 tekel sukses atau hanya kalah dari Victor Moses. Belum lagi torehan 3 sapuan dan 2 intersep dari Christensen. Namun, karena sebuah blunder, dia cuma mendapatkan rapor 5,8, terburuk di antara 26 pemain di lapangan, termasuk 4 pemain pengganti.