Menjelajah Museum Digital Canggih: Museum Polri Jakarta

Anna Saraswati
Socio-art-cultural studies. Faculty of Law Economy Technology @University of Al-Azhar Indonesia. Remembrance of unfinished journey @1968.
Konten dari Pengguna
27 Februari 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anna Saraswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Museum Polri canggih serba digital (dokpri)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Polri canggih serba digital (dokpri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Museum Polisi Republik Indonesia (Museum Polri) adalah museum khusus yang merupakan museum dengan konsep experiential yakni konsep yang memungkinkan pengunjung untuk ikut merasakan pengalaman menjadi seorang polisi atau merasakan sendiri bagaimana menjadi seperti seorang polisi, dengan memperbolehkan pengunjung menggunakan barang dan alat tertentu yang biasa digunakan oleh polisi saat menjalankan tugas.
ADVERTISEMENT
Museum Polri buka setiap hari Selasa hingga Jumat, pukul 09.00 hingga 15:00 WIB, dan hari Sabtu-Minggu pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Pengunjung tidak perlu membayar sepeserpun untuk masuk museum, alias gratis.
Sepeda patroli polisi (dokpri)
Salah satu sarana transportasi yang boleh dicoba oleh pengunjung adalah sepeda patroli 'jadul'. Menariknya, sepeda ini dipasang secara permanen, dan disekitarnya tersedia layar monitor digital yang bergeser saat pengunjung yang mengendarai sepeda menggenjot pedal sepeda, sehingga seolah-olah pengendara sepeda merasakan pengalaman berkeliling lokasi seperti seorang polisi yang sedang melakukan patroli.
Ada pula box photo dengan teknologi AI (artificial intelligence) yang memungkinkan pengunjung untuk memilih berphoto dengan pasukan kepolisian dari unit-unit yang berbeda-beda.
Kemudian ada lagi, war game untuk menembak pesawat musuh. Tampilan pesawat tampak pada layar monitor dan pengunjung bisa menmbak pesawat hingga jatuh dengan menekan tombol senjata. Uniknya, alat yang digunakan untuk menembak adalah senjata asli yang dulu benar-benar digunakan untuk melawan musuh, yang sekarang sudah dimodifikasi.
Display Museum Polri (dokpri)
Museum Polri yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini pertama kali diresmikan oleh Kapolri Jenderal Pol. Drs. H. Bambang Hendarso Danuri, M.M. pada 29 Juni tahun 2009.
ADVERTISEMENT
Setelah diperbaharui dengan konsep digital modern, tampilan terkini Museum Polri menampilkan bukan hanya koleksi sejarah Kepolisian Indonesia, dimana para pengunjung dapat menelusuri asal usul Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) saja, tetapi juga peralatan dan perlengkapan modern yang canggih dan serba digital, yang dapat dioperasikan dengan metode layar sentuh (touch screen).
Sejarah Polri, Museum Polri (dokpri)
Dinding-dinding Museum Polri bagaikan buku sejarah yang bercerita tentang penggunaan konsep 'polisi' yang awalnya hadir pada masa Kerajaan Majapahit yang membentuk pasukan bernama 'Bhayangkara Andhika' yang bertugas menjaga keamanan kota, dan pasukan 'Bhayangkara Lelana' yang bertugas menjaga keamanan daerah.
Pasukan Bhayangkara merupakan prajurit-prajurit terpilih di bawah pimpinan Patih Gajah Mada, dan mengemban misi pasukan Bhayangkara yang bertugas menjaga ketentraman, ketertiban, menegakan peraturan, dan berperan sebagai pengawal raja dan kerajaan Majapahit.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya, pasukan Bhayangkara juga mengemban tugas untuk menegakkan hukum dan peraturan kerajaan, dan mengawasi perdagangan. Sejarah Polri Kerajaan Majapahit merupakan bagian penting dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia. Hal ini merupakan bukti awal keberadaan aparat penegak hukum di wilayah ini, yang kemudian menjadi landasan berkembangnya Polri yang canggih dan modern saat ini.
Koleksi senjata dan alat transportasi Polri (dokpri)
Menurut ketarangan pemandu museum, banyak pengunjung yang terkesan dengan sejarah panjang Polri dan koleksi artefak serta benda bersejarah yang dipamerkan, seperti perlengkapan polisi, kendaraan patroli, senjata, seragam, peralatan forensik, foto, dan dokumen penting. Kami menemukan banyak informasi tentang peran Polri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta bagaimana lembaga penegak hukum ini berkembang dari waktu ke waktu.
Melangkah ke dalam Museum Polri, tidak hanya menyusuri lorong-lorong waktu sejarah, tetapi juga menyelami hikmah dan moral yang tersembunyi di setiap sudut. Setiap artefak menjadi saksi bisu perjalanan panjang institusi ini, mengajarkan kita tentang dedikasi, pengabdian, dan komitmen terhadap keamanan dan keadilan.
ADVERTISEMENT
Melalui sejarahnya, museum ini mengukir pesan akan pentingnya kebersamaan dan keberanian dalam menjaga ketertiban masyarakat. Sebuah peringatan bahwa nilai-nilai keadilan dan integritas bukan hanya slogan, melainkan fondasi kokoh yang menjaga keutuhan sebuah bangsa. (AMS/FH UAI)