Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) 71 Gel 6 temui Iwan Wahyudi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Senin (31/8). Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengajak DPRD Balikpapan agar mendukung olahan kangkung dan toga inovatif hasil karya dari PMM UMM 71. Olahan inovatif ini yakni berupa keripik kangkung, abon kangkung, jamu stamina, dan permen jahe. Ide inovatif PMM UMM 71 diyakini sebagai bentuk motivasi untuk warga Kampung Gunung Empat RT 15 agar nantinya mereka dapat mengolah dan memproduksi olahan kangkung dan toga secara mandiri.
ADVERTISEMENT
PMM UMM sendiri merupakan istilah lain dari Kuliah Kerja Nyata (KKN), di mana mahasiswa UMM dapat melaksanakan kegiatan PMM di daerah asal masing-masing, seperti PMM UMM 71 yang berlokasi di Jl. AMD Gunung Empat, Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat (RT 15). Kegiatan yang berada di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) ini berfokus pada peningkatan perekonomian masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini menjadi tantangan bagi PMM UMM 71 dalam menentukan solusi peningkatan perekonomian masyarakat di Kampung Gunung Empat. Kegiatan ini terdiri dari 1 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta 4 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, yakni Annisatara Hasanah, Jacinda Salsabila Dhia Artrini, Nadya Salsabila, Jihan Fadhila, Findha Ijaz dengan Dosen Pembimbing Lapang yaitu Ike Arisanti, S.E., MBA.
ADVERTISEMENT
Program kerja minggu keempat yang dilakukan oleh mahasiswa PMM UMM 71 gelombang 6 yaitu pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan guna memperkenalkan olahan kangkung dan toga inovatif serta mengajak DPRD untuk mendukung hasil karya PMM UMM 71. Mekanisme pertemuan ini yaitu dengan menghubungi langsung Iwan Wahyudi dan menunggu informasi jadwal pertemuan. Kemudian mahasiswa PMM UMM 71 langsung mendatangi Iwan Wahyudi di Kantor DPRD Balikpapan dan berdiskusi mengenai produk olahan inovatif tersebut. Pertemuan tersebut juga membahas mengenai alasan PMM UMM 71 memilih kangkung dan toga sebagai olahan inovatif.
“Alasan kami memilih kangkung dan toga sebagai produk olahan inovatif adalah melihat situasi di lapangan bahwa banyak lahan kangkung yang dibiarkan begitu saja, sehingga kangkung tersebut tidak dapat diolah menjadi makanan karena rasanya berubah menjadi pahit. Selain itu, situasi di tengah pandemi membuat kita harus menjaga daya tahan tubuh. Oleh karena itu, kami juga mengadakan penanaman bibit kangkung dan toga serta mengedukasi warga RT 15 mengenai manfaat kangkung dan toga juga cara pembuatan keripik kangkung, abon kangkung, jamu stamina, permen jahe,” tutur Annisatara selaku Humas PMM UMM 71.
ADVERTISEMENT
Annisatara mengharapkan tanaman kangkung dan toga dapat hidup subur dan tinggi agar dapat segera dipanen serta dijadikan aneka olahan kangkung dan toga khas Kampung Gunung Empat. Selain itu, pada pertemuan tersebut juga membahas mengenai peningkatan packaging dari olahan kangkung dan toga. PMM UMM 71 tak hanya membuat olahan inovatif saja, tetapi juga packaging yang informatif. Pada packaging tersebut terdapat logo dengan visual yaitu beruang madu yang sedang memakan kangkung. Hal ini mencerminkan ciri khas dari Balikpapan yaitu beruang madu dan kangkung sebagai ciri khas dari Kampung Gunung Empat. Logo tesebut juga lengkap dengan komposisi bahan olahan dan di bagian belakang terdapat informasi mengenai manfaat kangkung atau toga.
Mendengar penjelasan tersebut, Politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengapresiasi atas hasil karya olahan kangkung dan toga inovatif PMM UMM 71.
ADVERTISEMENT
“Saya mewakili DPRD Balikpapan mengucapkan terima kasih dan mendukung karya olahan inovatif ini karena memiliki daya tarik dan jual tersendiri khususnya bagi warga Kota Balikpapan,” ujar Iwan.
Adanya pertemuan ini diharapkan agar dapat mendorong warga RT 15 Kampung Gunung Empat untuk mengolah, memproduksi, serta mengembangkan olahan kangkung dan toga inovatif ini menjadi produk khas Kampung Gunung Empat atau Oleh-oleh khas Balikpapan. Tujuan dari program kerja ini adalah untuk memberdayakan warga RT 15 Kampung Gunung Empat melalui penanaman bibit kangkung dan toga serta edukasi pembuatan olahan inovatif tersebut sebagai upaya membantu meningkatkan perekonomian pada masa sulit seperti saat ini.
”Semoga produk olahan kangkung dan toga ini dapat segera diproduksi dan dikenal oleh masyarakat Balikpapan,” jelas Iwan.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan ini juga mengingatkan kepada mahasiswa Balikpapan yang sedang menempuh kuliah di luar Balikpapan untuk tidak lupa membawa dan menerapkan ilmu di Kota Balikpapan ketika kembali.