Atur Anggaran Kecantikan: Kulit Cantik Dompet Sehat

Annissa Sagita
Financial Planner
Konten dari Pengguna
29 September 2018 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annissa Sagita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang perempuan, perawatan kulit menjadi hal yang esensial. Meskipun kamu tidak menjalankan sepuluh step perawatan kulit ala Korea, tapi setidaknya kamu pasti menjalankan ritual perawatan kulit, seberapapun sederhananya, ala Korea ataupun ala lokal. Polusi udara, makanan yang tidak sehat, semakin tipisnya lapisan ozon yang menyebabkan sinar matahari semakin berbahaya saat sampai ke bumi membuat perawatan kulit saat ini harus ekstra dibandingkan jaman orangtua bahkan nenek-kakek kita. Lalu, seberapa jauhkah perawatan kulit ini berdampak pada kesehatan dompet dan rekening?
ADVERTISEMENT
Sebuah survey di Amerika yang dilakukan oleh SkinStore.com menyatakan bahwa rata-rata seorang perempuan menggunakan 16 produk kecantikan setiap harinya dan menghabiskan total USD 300.000 (sekitar Rp 4,47 miliar!) selama hidupnya untuk produk dan biaya kecantikan. Survey ZAP Beauty Index terkait kecantikan kepada 17.889 responden perempuan menyatakan bahwa secara keseluruhan, perempuan Indonesia menghabiskan paling sedikit 20% dari total uang belanja bulanannya untuk membeli produk fashion dan kecantikan.
Ilustrasi: pixabay
Lalu muncullah pertanyaan baru: sebetulnya berapa sih harusnya anggaran kecantikan untuk satu bulan? Sepuluh, 20, 30 persen dari penghasilan bulanan? Jawabannya: tidak ada yang pasti. Financial planning is about balancing now and future life. Silakan habiskan anggaran kamu untuk beli skin care asalkan setiap bulannya kebutuhan bulanan kamu sudah terpenuhi dengan baik, sudah rutin menyisihkan untuk dana darurat, berinvestasi untuk pensiun dan pendidikan anak, menabung untuk liburan besar tahun depan atau menabung untuk gadget incaran tahun depan dan masih punya anggaran untuk bersenang-senang setiap bulan. Atau kamu justru nggak suka travelling dan memilih untuk mengalihkan anggaran hiburan ke skin care dan make up karena memang hobi, kenapa tidak?
ADVERTISEMENT
Di jaman dimana Instagram dan Youtube sudah mengalahkan majalah sebagai panduan para perempuan memilih produk kecantikan, review produk kecantikan oleh para beauty influencer seringkali membuat dorongan untuk membeli produk menjadi lebih tinggi. Survey ZAP Beauty Index juga menyatakan bahwa dua pedoman teratas untuk mencari review produk kecantikan diduduki oleh Instagram (55%) dan Youtube (41,6%). Apalagi jika sudah punya idola beauty influencer tertentu, sepertinya apa saja yang di-review akan masuk ke daftar produk untuk dibeli/dicoba selanjutnya. Tapii, jika anggaran kamu memang terbatas, yuk kita cek bagaimana caranya supaya anggaran kecantikan termasuk skin care dan make up ini tidak membuat kantongmu bolong.
1. Seperti produk keuangan, skin care itu sesuai kebutuhan (cocok-cocokkan)
ADVERTISEMENT
Perjalanan mencari produk perawatan kulit yang sesuai itu cukup panjang. Kamu termasuk yang belum menemukan produk yang sesuai? Kamu tidak sendirian. “Rumus” mencari perawatan kulit yang cocok sama dengan mencari produk keuangan: kenali diri sendiri, dalam hal ini tentu saja mengenali jenis kulit sendiri (normal, berminyak, kering, kombinasi atau sensitif?), mengenali masalah yang dialami (jerawat, bekas jerawat, flek hitam, dst), lalu menentukan apa hasil yang diinginkan (hilangkan bekas jerawat, kulit lebih cerah, kurangi keriput, dst). Barulah bisa mulai mempersempit pencarian khusus ke produk yang sesuai. Kamu juga bisa belajar membaca bahan-bahan (ingredients) dari setiap produk yang akan dibeli.
Dalam perjalanan memilih produk yang sesuai, anggaran berperan sangat penting. Misalnya kamu mencari pelembab/moisturizer, produk pelembab di luar sana ada ratusan bahkan ribuan! Dan dengan harga yang beraneka ragam pula. Bagaimana memilihnya?
ADVERTISEMENT
Tentukan batas atas anggaran untuk moisturizer yang rela kamu keluarkan. Misalnya, dengan gaji Rp 7 juta anggaran kecantikan kamu total untuk satu bulan adalah Rp 700 ribu. Maka jangan beli moisturizer yang harganya Rp 750 ribu meskipun review-nya positif di mana-mana. Selain over budget, kamu jadi tidak bisa membeli produk-produk lain yang habisnya bulanan seperti pembersih wajah, pembersih make up, dll. Carilah produk moisturizer yang berada di kisaran Rp 200-500 ribu supaya masih ada sisa untuk produk kecantikan lainnya yang ingin dibeli bulan itu.
Jika pencarian produk yang tepat ini sudah berakhir (sudah punya produk andalan), kamu bisa lebih menghemat anggaran karena sudah tidak perlu mencoba-coba produk lain yang harganya lebih tinggi, karena belum tentu cocok dan kulitmu bisa menjadi taruhannya.
ADVERTISEMENT
Tips: kamu bisa membeli kemasan travel size sebelum membeli kemasan penuh/normal untuk mencoba cocok atau tidaknya di kulitmu.
2. Mahal atau murah?
“Ada harga ada rupa”, begitu slogan yang cukup akrab di telinga kita, namun belum tentu berlaku bagi produk skin care dan make up. Saat ini situs-situs kecantikan sudah banyak membahas jenis produk mana yang memang “ada harga ada rupa”, dan mana yang kualitas bersaing dengan harga. Misalnya, untuk produk perawatan kulit seperti serum yang akan bekerja lebih optimal dibandingkan pelembab, semakin mahal biasanya kandungannya semakin bagus. Namun berbeda halnya dengan pembersih wajah, mahal atau murah efektivitasnya cenderung sama, maka sebaiknya memilih produk yang harganya lebih terjangkau.
ADVERTISEMENT
Jenis produk yang “ada harga ada rupa”: serum, foundation, concealer, kuas make up, blush on (perona pipi), bronzer, dan bedak. Jenis produk yang kualitasnya hampir sama antara produk mahal dan murah: lipstik, lip gloss, pembersih wajah, toner/penyegar wajah, mascara, eye liner. Beberapa situs kecantikan mungkin sedikit berbeda pendapat tentang moisturizer, eye shadow, dan beberapa jenis produk lainnya.
Tapi hati-hati dengan produk yang harga terjangkau dan punya beragam warna seperti lipstik, eye shadow dan cat kuku, karena dengan harganya yang terjangkau justru sulit mengendalikan keinginan untuk tidak membeli dan belum tentu cocok terpakai, akibatnya menjadi sia-sia dan hanya menumpuk di meja.
3. Manfaatkan diskon dan promo, bandingkan harga
ADVERTISEMENT
Untuk produk perawatan kulit dan jenis produk “ada harga ada rupa” di atas, memanfaatkan diskon dan promo hukumnya wajib! Saat diskon/promo adalah kesempatan untuk menyimpan stok agar aman untuk beberapa bulan ke depan, sehingga sudah tidak perlu mengeluarkan anggaran lagi, atau bahkan bisa mengalihkan uangnya untuk tabungan/investasi. Jangan lupa untuk membandingkan harga antara satu toko dan lainnya, atau antara toko dan online shop. Terkadang antara satu toko dan lainnya harganya bisa berbeda cukup jauh.
4. Perhatikan gaya hidup
Percuma saja jika kamu mengeluarkan banyak uang untuk perawatan kulit jika gaya hidupmu jauh dari sehat. Jarang makan sayur dan buah, terlalu banyak makanan yang mengandung gula, jarang olahraga, pola tidur dan istirahat yang buruk, kurang minum, serta mengabaikan penggunaan SPF (sun protection factor) bisa mempercepat penuaan dini pada kulit. Jadi perhatikan bahwa hal-hal tersebut akan berdampak juga pada kulit.
ADVERTISEMENT
5. Ubah pengeluaran kecantikan menjadi pemasukan
Mengapa tidak? Jika kecantikan sudah menjadi hobi, bisa saja kamu manfaatkan menjadi pemasukan. Sesederhana misalnya menjadi jasa titip (jastip) untuk lingkungan teman-tem kantor yang ingin membeli produk kecantikan, menjadi reseller produk-produk lokal yang kini mulai banyak bermunculan, mulai me-review produk kecantikan di akun media sosial dan situs/blog pribadi, atau bergabung di multilevel marketing yang produknya adalah produk kosmetik. Siapa tahu hasil coba-coba ini bisa menjadi pintu pemasukan yang tak kalah dari gaji dan penghasilan selama ini.
Nah semoga dengan tips-tips di atas, perawatan kulit dan kecantikan tidak lagi menguras kantong.
Semoga bermanfaat!