Petikan gitar berlapis yang saling mengejar, drum dan bass monoton cenderung primitif, dan vokal muram yang kadang terdengar putus asa, kadang menggeram marah. Dalam album perdana kuartet asal New York ini, Paul Banks c.s. terdengar seperti menampung semua tumpahan kemuraman pasca-tragedi 9/11. Tapi sesungguhnya hal ini terjadi tanpa disengaja.
Meski sudah ditulis sebelum kejadian 9/11—dan baru dirilis setahun setelahnya, namun album yang direkam November 2001 itu seperti ditakdirkan untuk mengiringi insiden horor 9/11 yang terjadi di tahun yang sama. Menariknya, pasca-insiden teror tersebut, lagu-lagu di dalam album ini seperti mempunyai nyawa baru. Dalam wawancara dengan Pitchfork mereka menyatakan bahwa album Turn on the Bright Lights, terlebih lagu “NYC”, terasa sangat relevan dengan kejadian teror mengerikan bagi Amerika ini.
Mari kembali ke tahun 1997, saat empat remaja New York sepakat untuk membentuk band dengan pengaruh musik post-punk era 80-an dan menamai grup mereka: Interpol. Mereka lalu merilis beberapa EP (mini album) sebelum akhirnya dilirik oleh label independen Matador untuk merilis album debut. Siapa sangka album ini kemudian turut meramaikan gerbong indie rock 2000-an, terutama band-band dengan sound post-punk revival yang berasal dari New York seperti The Strokes, Yeah Yeah Yeahs, dan TV on the Radio. Gerbong indie rock 2000-an yang juga disebut garage rock ini diramaikan nama-nama besar lain seperti The White Stripes (Detroit, AS), bahkan yang di level global seperti The Hives (Swedia) dan The Vines (Australia).
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814