Megawati Berangkat Senja, Puan Biasa Saja. Siapa Penerus Marwah Bung Karno

Anugrah Tri Hapsoro Aji
Anak seorang Guru
Konten dari Pengguna
5 Juni 2018 4:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anugrah Tri Hapsoro Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Megawati Berangkat Senja, Puan Biasa Saja. Siapa Penerus Marwah Bung Karno
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pertarungan kedua pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur semakin sengit. Selisih tingkat keterpilihan keduanya masih sangat ketat. Sementara pemungutan suara sudah di dekat mata.
ADVERTISEMENT
Sedikit demi sedikit, pasangan Khofifah-Emil Dardak berhasil meningkatkan elektabilitasnya. Survei Litbang Kompas menunjukkan ada lonjakan, walaupun sedikit, dibandingkan pada survei pertama (Februari 2018), di survei kedua (Mei 2018). Khofifah-Emil Dardak meraih 48,6 persen suara, meningkat sekitar 4,1 persen dibandingkan survei sebelumnya.
Sedangkan, pasangan Saifullah-Puti Guntur hanya puas di angka 45,6 persen, naik tipis 1,6 persen. Hasil survei ini patut menjadi 'lampu kuning' pasangan Saifullah-Puti Guntur. Terlebih sinyal bahaya untuk Trah Soekarno pemilik PDIP.
Saat ini, dominasi Trah Soekarno masih dipegang Megawati dengan penerusnya Puan Maharani. Muncul Puti, satu lagi cucu Soekarno ke dunia politik. Tampil malu-malu, Puti Guntur Soekarnoputri selalu dalam bayang-bayang Puan.
Puan memiliki pengalaman segudang sebagai anggota DPR dan pernah menjadi Ketua Fraksi PDIP. Kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang membawahi sembilan kementerian. Namun, kalangan internal PDIP sendiri meragukan kemampuan Puan memimpin PDIP sepeninggal Mega.
ADVERTISEMENT
Kemunculan Puti menghadirkan asa. Namun, harus dibuktikan dengan kemenangan di Pilkada Jatim. Alasan ini juga yang membuat Guntur Soekarnoputra setelah lebih dari 30 tahun menghilang dari dunia politik dan pergerakan, turun gunung untuk ikut memenangkan putri semata wayangnya. Dilansir Kompas, bagi PDI-P, Pilkada Jatim adalah pertaruhan marwah Bung Karno.
''Karena di Jatim, Bung Karno dibesarkan dan dimakamkan,'' tegasnya Ahmad Basarah, ketua umum PA GMNI dikutip kompas.com, Selasa (30/4/2018).
Perjuangan Puti di Jatim adalah pertaruhan menghidupkan kembali Trah Soekarno. Soalnya, sulit membayangkan PDIP terus mengandalkan Megawati yang telah berangkat senja dan Puan yang biasa-biasa saja.
Disarikan dari berbagai sumber