Dukung Pendidikan Anak Usia Dini, Tanoto Foundation Hadirkan 22 Rumah Anak SIGAP

Anwar Holil
Pegiat pendidikan inovatif untuk berbagi penyebarluasan praktik-praktik baik pendidikan.
Konten dari Pengguna
22 Desember 2020 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anwar Holil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eddy Henry (kiri layar besar), kiri (layar kecil) Jumeri, kanan (layar kecil) Ellisa, bawah (layar kecil) Satrijo dalam acara Pembangunan dan Renovasi Rumah Anak SIGAP, Selasa (22/12/2020).
zoom-in-whitePerbesar
Eddy Henry (kiri layar besar), kiri (layar kecil) Jumeri, kanan (layar kecil) Ellisa, bawah (layar kecil) Satrijo dalam acara Pembangunan dan Renovasi Rumah Anak SIGAP, Selasa (22/12/2020).
ADVERTISEMENT
Tanoto Foundation dan Pemerintah Daerah mendirikan 22 Rumah Anak SIGAP sebagai fasilitas pusat layanan pengasuhan secara berkelanjutan untuk mendukung orang tua dan pengasuh agar dapat memiliki kesadaran, pengetahuan dan kecakapan dalam pengasuhan Anak Usia Dini yang holistik dan integratif. Khususnya bagi anak usia 0-3 tahun di 3 daerah, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
ADVERTISEMENT
Usia Emas atau ‘golden age’ menjadi tahapan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Usia Emas dalam rentang usia 0 sampai 5 tahun merupakan periode terbaik dalam perkembangan fisik dan otaknya. Pusat Pengembangan Anak di Harvard University bahkan menyatakan bahwa 90% perkembangan otak anak terjadi sebelum ia menginjak usia 5 tahun.
Fakta ini membuat banyak pihak, khususnya orangtua harus lebih serius dan sungguh-sungguh dalam mengasuh anak di periode usia emas ini. Pengasuhan ini bukan hanya berfokus pada pertumbuhan anak saja tetapi juga perkembangan sesuai tahapan usianya.
Menyadari bahwa periode emas tumbuh kembang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia dan tidak bisa diulangi lagi, Tanoto Foundation melalui Program SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia berkembang sesuai dengan tahap perkembangnya dan siap bersekolah.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuan besar ini, Tanoto Foundation menitikberatkan programnya pada 3 strategi pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif, yaitu penurunan angka stunting, peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini, dan meningkatkan akses ke layanan anak usia dini yang berkualitas.
Intervensi yang dilakukan pada usia di bawah tiga tahun melalui orang tua penting untuk dilakukan sebab perkembangan anak di usia tersebut akan menjadi dasar dari perkembangan anak di tahap selanjutnya. Program SIGAP mengembangkan model layanan Rumah Anak SIGAP untuk membekali keluarga dalam mengasuh anak usia 0-3 tahun sesuai tahapan tumbuh kembang anak secara holistik integratif. Hubungan orang tua dan anak yang diperoleh dari stimulasi psikososial mendasari terbentuknya pertumbuhan positif pada anak.
ADVERTISEMENT
Pembentukan hubungan pada tahap awal pertumbuhan anak memiliki peran penting dalam membentuk perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak pada masa yang akan datang. Ragam layanan yang tersedia di Rumah Anak SIGAP adalah kegiatan pengasuhan bersama, kegiatan individu/ konsultasi keluarga (orang tua dan anak), kunjungan rumah, dan beberapa kegiatan pendukung lainnya.
“Sebuah kehormatan bagi Tanoto Foundation untuk dapat bermitra dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta pemerintah daerah, yaitu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam upaya pengembangan Anak Usia Dini dan Pencegahan Stunting,” kata Satrijo Tanudjojo, CEO Global Tanoto Foundation saat memberi sambutan dalam acara Pembangunan dan Renovasi Rumah Anak SIGAP, yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Ibu (22/12/2020).
ADVERTISEMENT
Dukungan terhadap program Rumah Anak SIGAP juga disampaikan oleh Jumeri, S.TP., M.Si. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Menurut Jumeri, Program SIGAP yang digagas oleh Tanoto Foundation sebagai upaya untuk memperbaiki ekosistem pendidikan, meningkatkan kualitas guru PAUD, peran serta orang tua dan perbaikan nutrisi diawal pembelajaran. Kemendikbud memberikan apresiasi yang tinggi dan rasa terimakasih atas peran serta Tanoto Foundation dalam membantu pemerintah dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan anak usia dini dan menekan angka stunting.
Dirinya berharap Rumah Anak SIGAP dapat menjadi stimulan, khususnya bagi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Pandeglang dan Propinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan anak usia dini secara holistik integratif.
ADVERTISEMENT
“Harapan kami, pendampingan dan layanan yang dilakukan oleh program Rumah Anak SIGAP, dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya secara professional dan akuntabel, baik oleh guru, orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengenai pendidikan dan pengasuhan anak usia dini terutama anak usia 0 – 3 tahun. Semoga keberadaan Rumah Anak SIGAP memotivasi dan memacu para penggiat pendidikan anak usia dini, orang tua dan masyarakat sehingga dapat tercapai anak-anak Indonesia masa depan yang sehat cerdas ceria dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Ellisa Sumarlin, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta, yang menyambut baik inisiatif dari Tanoto Foundation ini. Menurutnya, orang tua menjadi kunci keberhasilan anak di masa depan. Pembekalan terhadap orang tua tentang pengasuhan yang baik berperan penting dalam mengoptimalkan perkembangan anak yang sehat dan cerdas, serta berkarakter unggul dalam mewujudkan masa depan mereka yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
“Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Tanoto Foundation untuk program SIGAP karena program tersebut sejalan dengan apa yang sedang diupayakan oleh TP PKK DKI Jakarta. Saya berharap kedepannya makin banyak Rumah Anak SIGAP yang akan mempercepat terwujudnya layanan PAUD berkualitas dan merata khususnya di propinsi DKI Jakarta, “demikian disampaikan Ellisa.