AS Siagakan Armada Tempur Nuklirnya 24 Jam untuk Hadapi Korut

24 Oktober 2017 6:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angkatan Udara AS di Korsel (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
zoom-in-whitePerbesar
Angkatan Udara AS di Korsel (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
ADVERTISEMENT
Strategi pertahanan terbaru tengah disiapkan oleh militer Amerika Serikan sebagai respons memanasnya tensi politik di Semenanjung Korea. AS mewaspadai ancaman nuklir Korea Utara dengan memberlakukan kesiagaan armada tempur nuklir mereka 24 jam.
ADVERTISEMENT
Kebijakan siaga penuh armada bersenjata nuklir ini akan menjadi yang pertama sejak Perang Dingin berakhir. Yang sudah dicapai sejauh ini adalah penempatan pesawat pengebom B-52 yang siap dikirim ke medan pertempuran dalam waktu kurang dari sehari.
Jenderal David Goldfein, Kepala Angkatan Udara AS, menuturkan bahwa militer terpaksa mempersiapkan armada tempurnya melihat situasi global yang semakin tegang. "Dunia saat ini sangat berbahaya yang mana ada beberapa pihak yang secara terbuka sesumbar mengenai senjata nuklirnya," ucap Goldfein kepada portal berita pertahanan AS Defense One.
Kim Jong Un dan senjata nuklir Korea Utara (Foto: North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un dan senjata nuklir Korea Utara (Foto: North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)/Reuters)
Pernyataan tersebut secara jelas menunjuk Korut sebagai biang keladi instabilitas keamanan global. Hal ini secara kasat mata ditunjukkan oleh saling ancam antara Pemimpin Besar Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump yang meninggi pada beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Korut juga terus meningkatkan aktivitas militer terkait senjata nuklir. Beberapa percobaan senjata nuklir bahkan berhasil mencapai wilayah Jepang.
Meski ancaman tampak jelas, Goldlfin menampik bahwa kebijakan ini ditujukan khusus untuk menghadapi Korut. "Saya tidak melihat ini sebagai rencana untuk menghadapi peristiwa tertentu, tapi lebih tentang keadaan umum mengenai situasi global yang tentu saja menuntut kami untuk bersiaga dengan segala kemungkinan ke depan."
Di saat yang bersamaan, militer AS tengah melakukan persiapan personel dan armada tempurnya. Pangkalan Udara Barksdale tengah mengalami renovasi. Tempat tersebut merupakan tempat Pusat Komando Tempur Udara AS dan beberapa pesawat pengebom nuklir. Matras baru disiapkan untuk 100 personel, jumlah yang cukup untuk diperintahkan ke lebih dari sembilan target.
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Sebelumnya, Direktur CIA Mike Pompeo mengungkap bahwa saat ini Korut tengah bersiap untuk melancarkan aksi yang dianggap mengancam AS. "Pyongyang sudah dekat dengan kemampuan untuk menyerang yang dari sudut pandang AS mengharuskan kita membaca ini sebagai pertanda genting," ungkap Pompeo dikutip dari The Independent.
ADVERTISEMENT
Balasan dari AS juga tidak kalah keras. Pada Minggu (22/10), Trump berujar bahwa AS telah mempersiapkan segala kemungkinan menghadapi krisis nuklir Korut.
"Kita lihat apa yang akan terjadi. Kami sangat siap, bahkan lebih siap dari yang Anda bayangkan," ucap Trump kepada Fox. Upaya Trump ini telah mendapat sambutan dari negara mitranya yaitu Korea Selatan dan Jepang.
Minggu sebelumnya, Korut mengancam akan melancarkan "serangan yang tak terbayangkan" terhadap AS dengan menuduh Trump dan Korea Selatan sedang mencari cara untuk mengobarkan perang di Semenanjung Korea.