Chester Bennington Sempat Frustrasi karena Cibiran Fans

21 Juli 2017 6:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi panggung Chester Bennington (Foto: REUTERS/Steve Marcus/File Photo )
zoom-in-whitePerbesar
Aksi panggung Chester Bennington (Foto: REUTERS/Steve Marcus/File Photo )
ADVERTISEMENT
Kisah hidup seorang Chester Bennington berujung tragis. Vokalis band rock alternatif Linkin Park ini ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di California, Amerika Serikat, pada Kamis (20/7) pagi.
ADVERTISEMENT
Bennington menghadapi kesulitan dalam mengelola rasa frustrasinya selama beberapa waktu terakhir. Sang vokalis disebut mengalami ketergantungan narkotika dan alkohol yang telah dialaminya selama beberapa tahun. Bahkan, ia pernah mengungkapkan bahwa pemikiran untuk bunuh diri telah ia miliki sejak kecil setelah mengalami pelecehan dan kekerasan oleh seorang pria dewasa.
Dua bulan sebelum meninggal, terjadi sebuah momen yang menunjukkan bagaimana Bennington kesulitan mengontrol emosinya. Pada 19 Mei lalu, Linkin Park digempur kritik akibat pilihan musikalitas yang mewujud dalam album ketujuhnya yang berjudul 'One More Light'. Berbeda dengan album-album Linkin Park yang lain seperti 'Hybrid Theory' dan 'Meteora', 'One More Light' akrab dengan nuansa pop.
Perubahan musik Linkin Park yang di album baru terasa lebih nge-pop menjadi bahan pembicaraan. Fans tampaknya lebih suka dengan gaya lama Linkin Park di album-album seperti 'Hybrid Theory' dan 'Meteora' yang melambungkan nama Linkin Park.
ADVERTISEMENT
Bennington merespons kritik para fans loyalnya dengan nada keras. "Saat kami membuat 'Hybrid Theory', umurku saat itu masih 24 tahun dan aku yang paling tua di band. Jadi sekarang, apakah kita akan membicarakan 'Hybrid Theory'? Album itu sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu dan itu album yang bagus, kami menyukainya. Tapi, move on, lah. Ngerti, 'kan?" kata Bennington dalam wawancara dengan Music Week
Selain itu, Bennington marah karena dituduh penggemar-penggemar setianya disebut mengubah genre musik Linkin Park demi uang. "Kalau kalian suka musiknya, itu bagus. Kalau tidak suka, itu opini kalian. Kalau kalian bilang musik kami berubah dengan alasan komersial, tusuk wajahmu sendiri," lanjutnya.
Bennington juga menyampaikan hal yang sama ketika ia diwawancara oleh Kerrang Radio beberapa waktu lalu. "Suka atau tidak suka, ini adalah musik Linkin Park. Kalau kalian bilang, 'Oh, lagu ini tidak ada unsur metal, aku tidak suka', ya, tidak apa-apa. Tapi, kalau kalian bilang kami membuat album ini untuk mendapatkan uang lebih banyak, temui aku dan aku akan memukul mulutmu karena itu tidak benar," kata Bennington dengan berapi-api.
ADVERTISEMENT
Amarah tersebut akhirnya mereda setelah berbagai nasihat datang kepadanya. Corey Taylor, vokalis Slipknot, melemparkan kritik bijak atas sikap Bennington. Tak lama berselang, Bennington menyampaikan permintaan maaf lewat akun twitternya.
Bennington selanjutnya mulai beranjak untuk fokus mempersiapkan promosi album Linkin Park terbarunya. Ia tercatat beberapa kali tampil salah satunya di sebuah konser di Brixton Academy yang digelar seminggu sebelum kematiannya. Ia juga tengah mempersiapkan tur dunia bertajuk One More Light dengan konser pembuka yang akan dihelat di Massachusetts pada 27 Juli mendatang.
Jika Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi hotline bunuh diri yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dapat dihubungi di 500-454. Anda juga dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri (email: [email protected], telepon: 021 9696 9293)
ADVERTISEMENT