NoKo, Panggilan “Sayang” Donald Trump untuk Korea Utara

9 November 2017 19:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trump berpidato di depan personel militer AS.  (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
zoom-in-whitePerbesar
Trump berpidato di depan personel militer AS. (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump gemar bertukar kelakar dengan pemimpin besar Korea Utara Kim Jong-un menyoal isu senjata nuklir. Uji coba nuklir oleh Korut dianggap mengancam stabilitas kawasan dan keamanan sekutu AS. Trump bahkan mengancam akan “menghancurkan Korut”.
ADVERTISEMENT
Trump akhirnya tiba di titik terdekat dengan ibu kotanya di Pyongyang. Trump saat ini tengah menjalani lawatan kenegaraan 11 hari ke Asia dengan mengunjungi Jepang, Korea Selatan, China, Filipina, dan Vietnam. Trump memanfaatkan kunjungan ini untuk mencari penyelesaian terhadap krisis nuklir Korut.
Ketika mengunjungi Seoul yang jaraknya hanya 195 kilometer dari ibu kota Korut pada, Pyongyang, Trump kembali melontarkan kelakar lewat akun twitternya.
"Korut telah mengartikan masa lalu AS sebagai kelemahan. Ini akan menjadi kalkulasi yang fatal. Jangan meremehkan kami. Dan jangan coba main-main dengan kami,” tulis Donald Trump pada Rabu (8/11).
Dari tweet di atas, ada yang berbeda dalam penyebutan kata Korut dalam cuitan Trump. Korut dalam bahasa Inggris yang diartikan North Korea sering disingkat dengan NK oleh beberapa media dan pengamat. Namun, Korut memiliki singkatan sendiri di mata Trump yaitu dengan sebutan ‘NoKo’.
ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Trump menyebut Korut dengan abrevasi NoKo. Sebulan sebelumnya pada kesempatan telepon dengan Pemimpin China, Xi Jinping, ia juga menyebut Korut dengan NoKo.
Narasi ini kemudian ikut membentuk penamaan Korut dengan kata NoKo di kalangan jurnalis dan pengamat politik internasional. Korut akan disebut NoKo ketika isu nuklir Semenanjung Korea beririsan dengan pernyataan Donald Trump soal senjata nuklir.
Pengunaan nama ini dianggap terlalu lucu untuk relasi yang begitu antagonis antara AS dan Korut. Dua negara yang saling mengancam dengan menunjukkan kesiapan senjata nuklir mereka.
Lawatan kali ini menempatkan agenda krisis keamanan Semenanjung Korea sebagai pokok bahasan utama. Trump menggalang dukungan Jepang dan Korsel yang notabene sekutu tradisional untuk mewaspadai ancaman Korut. Pembahasan isu strategis seperti perdagangan dan kerja sama dua negara pasti menjadi .
ADVERTISEMENT
Namun satu pesan penting yang tidak boleh dilewatkan. Trump berkata; "Jangan macam-macam dengan AS ya, NoKo :)"