news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penuhi Kebutuhan Protein dan Kalsium Saat Hamil dengan Yoghurt

9 Desember 2017 7:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yoghurt dengan tambahan buah. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Yoghurt dengan tambahan buah. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam fase kehamilan hingga menyusui, seorang ibu akan membutuhkan asupan ekstra. Pola konsumsi harus memenuhi zat gisi yang paling penting bagi seorang ibu hamil atau menyusui yaitu protein dan kalsium.
ADVERTISEMENT
Kedua zat gizi tersebut penting bagi ibu. Dalam acara peluncuran Greenfields Yoghurt di Almond Zucchini, Jakarta Selatan, ahli nutrisi Emilia Achmadi mengatakan bahwa kedua zat gizi tersebut berguna untuk menopang metabolisme tubuh dan membantu memproduksi ASI yang berkualitas.
"Ibu hamil dan menyusui sebetulnya membutuhkan asupan protein dan kalsium yang ekstra. Apabila hal itu tidak ada pada ibu, maka mau tidak mau sang ibu yang akan menjadi 'korban' nantinya. Karena, protein yang ada di tubuhnya akan difokuskan untuk memproduksi ASI, bukan dikhususkan untuk tubuhnya," ucapnya kepada kumparan (kumparan.com) pada (7/12) lalu.
Ia menambahkan, kekurangan protein dan kalsium akan berdampak signifikan pada tubuh sang ibu. Dua zat gisi tersebut akan berpengaruh kepada sistem aman dan pengeroposan tulang.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan protein, Emilia juga menyarankan untuk para ibu hamil dan menyusui agar rutin mengonsumsi yoghurt.
"Yoghurt sangat aman untuk dikonsumsi secara rutin oleh siapa saja dan direkomendasikan juga untuk para ibu hamil dan menyusui. Namun, takaran dan jenis yoghurt yang baik dikonsumsi itu seperti apa, akan tergantung dengan kondisi fisik setiap ibu hamil maupun menyusui, yang tentunya berbeda-beda," tambahnya.
Emilia menganggap kandungan gizi pada yoghurt dan susu sebenarnya tidak jauh berbeda. "Apabila ada yang menganggap bahwa yoghurt lebih baik daripada susu, mungkin hal itu terjadi karena saat minum susu manusia cenderung merasa kembung, sedangkan tidak dengan yoghurt," jelas ibu dua anak perempuan ini.
Rasa kembung saat mengkonsumsi susu disebabkan karena di dalam tubuh manusia tidak memiliki enzim yang bisa mengolah laktosa. Efek yang sering disebut lactose intolerance. Yoghurt terasa berbeda karena melalui proses fermentasi laktosa.
ADVERTISEMENT
"Kualitas susu maupun yoghurt sebenarnya sama, karena dibuat dari bahan yang sama. Hanya saja, pada yoghurt, laktosa telah menjadi lactic acid, sehingga membuat yoghurt lebih mudah dicerna dan kalsiumnya lebih cepat diserap oleh tubuh. Saya menyarankan bagi mereka yang mengalami masalah lactose intolerance, lebih baik mengonsumsi yoghurt daripada susu," tutupnya.