Putra Mahkota Saudi Berjanji Usung Islam yang Lebih Moderat

27 Oktober 2017 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Mohammed bin Salman (Foto: http://www.spa.gov.sa/?lang=en)
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Mohammed bin Salman (Foto: http://www.spa.gov.sa/?lang=en)
ADVERTISEMENT
Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman al-Saud, berjanji bahwa kerajaan akan mengusung ideologi Islam yang lebih moderat. Janji ini merupakan bagian dari visinya memodernisasi kerajaan guna mewujudkan peradaban yang lebih terbuka.
ADVERTISEMENT
Dikutip The Independent, pernyataan ini diucapkan dalam pembukaan Future Investment Initiative di Riyadh pada Selasa (24/10). Pangeran Muhammad berjanji akan mengembalikan ke identitas Arab Saudi sebelumnya sebagai negara yang menganut Islam moderat dan terbuka bagi semua agama dan dunia.
Menurutnya, keyakinan konservatif yang dianut oleh kerajaan selama lebih dari 30 tahun tidak sesuai bagi Saudi.
"Kami tidak akan menghabiskan waktu 30 tahun hidup kami untuk terus bersama gagasan-gagasan ekstremis, kami akan menghancurkannya mulai hari ini," ucap Pangeran Muhammad kepada reporter Fox Business Network, Maria Bartiromo.
Mohammed bin Salman  (Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammed bin Salman (Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)
Putra Raja Salman ini juga menjawab kritikan dunia terhadap Arab Saudi yang masih mengusung gagasan konsevatif.
"Ini tidak seperti masa lalu. Kami akan mengakhiri ekstremisime secepat mungkin," ucap Pangeran Muhammad.
ADVERTISEMENT
Pernyataan soal Islam Moderat bukan pertama kali. Dalam wawancara sebelumnya dengan Guardian, Pangeran Muhammad menceritakan konservatisme kerajaannya bermula dari Revolusi Iran.
"Apa yang terjadi 30 tahun yang lalu bukanlah Arab Saudi. Apa yang terjadi di kawasan Timur Tengah 30 tahun lalu tidak menggambarkan sifat kawasan ini. Setelah Revolusi Iran tahun 1979, beberapa negara cenderung mencontoh Iran, Arab Saudi adalah salah satunya. Kami tidak tahu bagaimana bisa menanggung ini. Masalahnya menyebar ke seluruh dunia. Sekarang saat untuk menghapusnya," tegas Pangeran Muhammad.
Kerajaan Saudi sedang berusaha keras untuk mewujudkan reformasi ekonomi guna melepas jeratan ketergantungan pada industri migas. Pernyataan terkait Islam Moderat yang diungkapkan forum investasi kali ini adalah upaya meyakinkan pelaku bisnis di seluruh dunia bahwa keterbukaan ekonomi sejalan dengan konsep moderat.
ADVERTISEMENT
"Kami adalah negara anggota G20. Salah satu ekonomi terbesar di dunia. Kami berada di tengah tiga benua. Mengubah Arab Saudi menjadi lebih baik berarti membantu dunia dan mengubahnya," ucap Pangeran Muhammad.
Arab Saudi adalah kerajaan monarki absolut yang menganut kepercayaan Islam yang dikenal dengan Wahabi. Mengutip Encyclopedia Britannica, konsep Wahabisme ditelurkan oleh Muhammad Ibn Abdul Wahhab pada abad ke-18 yang mengusung kemurnian ajaran Islam Sunni. Ajaran ini cukup mendominasi diskursus Islam di jazirah Arab hingga akhirnya menjadi dasar ideologi Kerajaan Saudi sejak tahun 70-an.
Sejak perang melawan terorisme pasca peristiwa serangan WTC 9/11, Saudi termasuk ke dalam pihak yang bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara Barat untuk melakukan penanganan radikalisme. Namun, Saudi juga sering menjadi sasaran kritik karena dianggap kurang memotivasi dalam memberantas terorisme.
ADVERTISEMENT