SBY Singgung Skandal Watergate yang Membuat Presiden Nixon Mundur

1 Februari 2017 17:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mantan presiden Republik Indonesia yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya merespons klaim calon Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait dugaan penyadapan telepon dalam pembicaraan dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. Dia sempat menyinggung soal skandal Watergate.
ADVERTISEMENT
“Dahulu ada skandal Watergate, ketika Presiden (Richard) Nixon (presiden ke-37 Amerika Serikat) menyadap lawan politiknya,” ucap SBY saat jumpa pers di kantor Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).
SBY kemudian menjelaskan sal terpilihnya Presiden Nixon dan terungkapnya skandal. "Memang Nixon terpilih jadi presiden. Tapi skandal terbongkar, ada penyadapan, ada tapping, ada spying. Itulah yang sebabkan Nixon harus resign karena kalau tidak dia akan di-impeach," ucapnya.
"Saya hanya menggambarkan bahwa illegal tapping adalah kejahatan yang serius," tegasnya.
Skandal Watergate yang digambarkan SBY adalah tragedi dalam sejarah politik di AS pada 1974. Insiden ini membuat Presiden Nixon mundur dan menjadikan dia satu-satunya presiden AS yang mundur.
Mengutip Britannica, skandal Watergate berlangsung antara 1972 hingga 1974 yang diwarnai penyadapan, sabotase, dan penyuapan.
ADVERTISEMENT
Semuanya berawal dari penangkapan lima orang di Kongres Nasional Partai Demokrat AS pada tahun 1972. Lima orang tersebut ditangkap karena memasang alat perekam di kompleks Watergate, Washington DC, yang kemudian namanya melekat di kasus ini.
Terangkatnya bukti-bukti percakapan membuat Nixon mulai tunduk pada kemauan publik. Mulai April 1974, Nixon mulai melunak dan ketakutan akan pemakzulan. Akhirnya pada 9 Agustus 1974, Nixon resmi mundur yang kemudian digantikan oleh wakilnya.