Suami dan Kerabat Dekat Harus Menjadi Sandaran Bagi Ibu Hamil

9 Desember 2017 7:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu, mertua, dan kerabat ibu hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu, mertua, dan kerabat ibu hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kehamilan merupakan fase yang cukup berat bagi setiap perempuan. Fase ini justru menjadi momen tepat kepada suami dan kerabat dekat lainnya untuk memperkuat ikatan melalui dukungan kepada ibu yang sedang hamil.
ADVERTISEMENT
Penting untuk diketahui, bahwa saat sedang hamil, seorang perempuan justru sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya guna memikul tekanan fisik dan psikis yang berat. Psikolog Ajeng Raviando berujar orang terdekat diharapkan terus menemani dan menghadapi keluh kesah sang istri di masa kehamilan, terutama sang suami.
"Meskipun suami tidak bisa merasakan hamil itu rasanya seperti apa, namun kenyataannya istri ini sangat membutuhkan dukungan dari sang suami. Jangan lupakan itu. Dukungan yang diberikan bisa berasal dari hal-hal sederhana, seperti menemani sang istri makan, ngidam dan bersedia untuk melakukan sesuatu demi kepuasan dan kebahagiaan sang istri," ungkap Ajeng Raviando, Psi, saat ditemui oleh kumparan (kumparan.com) beberapa waktu yang lalu.
Ajeng meyakini dukungan suami terasa sangat berarti bagi sang istri. Terlebih, pengertian suami terhadap kondisi emosional sang istri menjalani kehamilan dengan tenang dan hal ini sangat berpengaruh terhadap ketenangan bayinya juga.
ADVERTISEMENT
"Saat sedang hamil, kondisi emosional bumil cenderung seperti roller coaster. Emosinya bisa naik dan turun, tidak menentu. Bahkan, bumil juga tidak memahami alasan dirinya bisa berperilaku seperti itu. Maka, apabila sang suami tidak mengerti dan tidak bisa sabar dalam menghadapinya, maka ia akan mudah terpicu juga emosinya. Suami bisa bersikap acuh, karena merasa tidak mengerti rasanya menjadi bumil," ungkap Ajeng yang telah terbiasa menangani psikologis anak, remaja, dewasa dan keluarga ini.
Suami adalah sumber kekuatan utama bumil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Suami adalah sumber kekuatan utama bumil (Foto: Thinkstock)
Lantas, bagaimana dengan bumil yang tidak bisa ditemani suami karena satu dan lain hal? Siapa lagi pihak yang bisa diandalkan bumil selain suaminya sendiri?
Menanggapi hal ini, Ajeng menyampaikan bahwa kerabat dekat dapat mengisi peran suami. "Jika kita berbicara mengenai support system terdekat untuk bumil selain suami, tentunya ada saudara dari keluarga, ibu ataupun mertua yang bisa membantunya. Terlebih dengan ibu, biasanya beliau akan menjadi tempat untuk bercerita terbaik selain suami, karena beliau sudah lebih dahulu melahirkan dan tentunya memiliki perasaan yang tidak jauh berbeda ketika menjadi bumil," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, seorang bumil terbilang beruntung, jika bisa dekat dengan ibunya sendiri, bukan hanya secara naluri namun juga secara jarak tempat tinggal. Hal itu dapat memudahkannya untuk bercerita dan merasa ditemani saat sang suami tidak ada di sisinya, terutama saat kehamilannya.
Teman yang tengah hamil juga bisa diandalkan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Teman yang tengah hamil juga bisa diandalkan (Foto: Thinkstock)
Namun, apabila kenyataannya, bumil pun tidak bisa mengandalkan ibu atau calon mertuanya serta kerabat lainnya dalam keluarga, maka ada pilihan lain yang bisa dilakukan. Bumil bisa menyibukkan diri dengan kegiatannya untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman-teman terdekatnya.
Akan lebih baik lagi, jika bumil memiliki teman dekat yang juga sedang hamil. Dikarenakan temannya juga sedang hamil, maka bumil akan merasa memiliki teman dengan situasi dan rasa yang sama. Bumil bisa memanfaatkan mereka sebagai teman curhatnya di kala anggota keluarga lainnya tidak bisa berada di sampingnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu diyakini juga oleh Ajeng, "Memang betul bahwa suami adalah support system yang paling utama. Namun saat suami tidak bisa diandalkan, bumil bisa memanfaatkan keluarga terdekat seperti kakak, adik, ibu, ataupun mertua untuk menjadi tempat curhat. Bahkan, jika mereka juga tidak bisa menjadi tempat bumil untuk bercerita, maka bumil bisa menjadikan teman terdekatnya sebagai keluarga sendiri untuk berbagi pengalaman apapun selama masa kehamilan." tutupnya.