7 Fakta Unik Ethiopia

Arfiendi Jahja
Sesdilu 63, pecinta sepak bola, tenis, dan nasi goreng
Konten dari Pengguna
3 Maret 2019 12:36 WIB
Tulisan dari Arfiendi Jahja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selama ini, kita lebih mengenal negara Ethiopia sebagai negara yang memprihatinkan. Citra kemiskinan dan kelaparan begitu lekat dengan salah satu negara di sisi timur laut dari Benua Afrika ini.
ADVERTISEMENT
Namun, tak banyak yang tahu, Ethiopia sebenarnya memiliki banyak keunikan tersendiri. Berikut tujuh di antaranya.
Bendera dan peta Ethiopia. Gambar: Kemlu.go.id
Negara dengan nama ibu kota Addis Ababa ini adalah satu dari sedikit negara di dunia yang tidak memiliki hari kemerdekaan. Sejarah negara Ethiopia telah dimulai sejak berdirinya kerajaan kuno D’mt pada masa 10-5 SM di wilayah yang sekarang terletak di bagian utara wilayah teritorial Ethiopia, hingga akhirnya saat ini berbentuk Republik Demokratik Federal Ethiopia.
Pada periode tahun 1936-1941, Italia pernah menginvasi Ethiopia. Namun, Italia tidak pernah benar-benar bisa menancapkan kukunya dan menjadikan Ethiopia sebagai koloni. Walaupun demikian, cita rasa Italia sangat terasa di Addis Ababa, karena anda akan dengan mudah menemukan restoran atau warung makan yang menjual pizza dan spaghetti.
ADVERTISEMENT
SIM Dok. Pribadi. Foto dari Sdr. Dias, WNI yang saat ini bertempat tinggal di Addis Ababa
Walaupun terdiri dari banyak suku, Ethiopia menggunakan Bahasa Amharic yang berasal dari suku Amhara sebagai bahasa nasional. Amharic digunakan dalam dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan oleh Pemerintah Ethiopia, bahkan juga di produk minuman ringan merek internasional yang diproduksi dan dikemas di Ethiopia.
Celebrate The Return of Axum Obelisk, yang menunjukkan tanggal keberangkatan dan kembalinya Obelisk ke Ethiopia sesuai dengan kalender Ethiopia. Foto: Wikimedia Commons
Ethiopia secara resmi menggunakan kalender dan penghitungan waktu dalam satu hari yang berbeda dengan dunia internasional. Jadi, jika anda sedang berada di sana pada tanggal 31 Desember, jangan heran jika hanya segelintir orang yang merayakan malam pergantian tahun. Sebab, penduduk asli Ethiopia merayakan pergantian tahun bertepatan dengan tanggal 11 atau 12 September pada kalender internasional.
Untuk anda yang berkunjung ke Ethiopia pertama kalinya dan membuat janji dengan penduduk setempat, anda sebaiknya bertanya pada orang tersebut, apakah ia menggunakan jam internasional atau jam Ethiopia. Mengapa? karena jam Ethiopia dimulai pada jam 6 pagi waktu internasional, yang artinya jam 12 siang adalah jam 6 waktu Ethiopia.
ADVERTISEMENT
Penampakan Addis Ababa. Foto: Wikipedia Commons
Berdasarkan pengalaman pribadi selama 3 tahun tinggal di sana, banyak WNI yang berkunjung ke Ethiopia beranggapan bahwa semua negara di Benua Afrika itu panas. Akibatnya, mereka tidak membawa jaket atau pakaian yang lebih tebal, sehingga setelah tiba di Addis Ababa terpaksa membeli pakaian yang sesuai dengan suhu dingin. Untuk diketahui, secara rata-rata, wilayah Ethiopia yang banyak didiami penduduk berada di ketinggian antara 1300-2400 meter di atas permukaan laut.
Abel Tesfaye di Coachella tahun 2012. Foto: Wikimedia Commons
Saat ini, diperkirakan terdapat kurang lebih 2 juta orang diaspora asal Ethiopia bertempat tinggal di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, negara-negara di Eropa daratan, dan timur tengah. Berdasarkan keterangan dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia, remitansi dari para diaspora Ethiopa pada tahun 2017 lalu telah mencapai angka USD 4,6 miliar.
ADVERTISEMENT
Salah seorang diaspora Ethiopia yang terkenal adalah penyanyi Abel Tesfaye, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung The Weeknd. Tesfaye lahir dan besar di Kanada tapi ia masih bisa berbicara dan mengerti Bahasa Amharic.
Dalam suatu wawancara dengan media di Kanada, Tesfaye mengungkapkan bahwa lagu yang ia hasilkan banyak dipengaruhi musik-musik Ethiopia yang diperdengarkan orang tuanya sejak ia masih kecil. Dalam lagunya yang berjudul 'The Hills', Tesfaye memasukkan kata-kata dalam Bahasa Amharic di bagian akhir lagu tersebut.
Sama dengan halnya Jakarta yang menjadi lokasi markas besar ASEAN, Addis Ababa adalah lokasi markas besar Uni Afrika (UA). Artinya, hampir semua dari total 55 negara anggota Uni Afrika memiliki kedutaan besar di Addis Ababa.
ADVERTISEMENT
Selain dari negara-negara Afrika, ada sekira 80 negara lain yang membuka kantor kedutaannya di sana, termasuk Indonesia yang membuka kantornya tahun sejak 1964 dan sudah menempati bangunan kedutaan milik sendiri sejak 1968. Bahkan, negara Fiji dari kawasan Pasifik memiliki kedutaan besar di Addis Ababa.
Markas Besar Uni Afrika. Foto: https://www.nepad.org/content/nepad-become-african-union-development-agency
Di Addis Ababa juga terdapat markas besar United Nations Economic Commission on Africa (UNECA), yang anggota utamanya adalah seluruh negara di Afrika yang merupakan anggota PBB.
Adanya markas besar UA UNECA, dan kantor kedutaan negara-negara Afrika yang menjadi daya tarik bagi negara non-Afrika atau organisasi internasional untuk membuka kantor perwakilan di Addis Ababa karena mereka bisa menemui pejabat perwakilan dari seluruh negara-negara Afrika dalam satu kota yang sama.
Markas Besar UNECA. Foto: https://www.thereporterethiopia.com/content/africa-hall-undergo-renovation-worth-usd-56-mln
Transportasi juga cukup mudah karena Ethiopian Airlines memiliki puluhan jurusan penerbangan langsung dari Addis Ababa ke hampir seluruh benua di dunia, termasuk ke Indonesia yang mulai beroperasi bulan Agustus 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Fosil Lucy di Museum Nasional Ethiopia, Addis Ababa. Dok. Elissa Nova, WNI yang pernah bertempat tinggal di Addis Ababa
Fosil nenek moyang manusia modern yang berusia 3,2 juta tahun tersebut ditemukan oleh Donald C. Johanson, ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat, di wilayah Afar, Ethiopia, pada tahun 1974. Berdasarkan hasil penelitian, fosil Lucy menunjukkan ciri-ciri awal manusia modern, yaitu sudah berjalan tegak.
Ethiopia sangat bangga dengan hal ini karena menunjukkan bahwa di sana adalah salah satu lokasi awal peradaban manusia. Saat ini, fosil Lucy disimpan dengan baik pada Museum Nasional Ethiopia.
Dok. Elissa Nova, WNI yang pernah bertempat tinggal di Addis Ababa.
Bagaimana, setelah menyimak deretan fakta di atas, apakah anda menjadi tertarik untuk berkunjung ke Ethiopia?