Ayam Broiler Berbahaya bagi Kesehatan?

ari maulana
Instagram: arimaulanna / Mostly about healthy life
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2017 11:05 WIB
Tulisan dari ari maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak menyukai jenis lauk yang satu ini. Hampir semua orang menyukai daging ayam. Daging ayam merupakan jenis daging yang paling mudah didapatkan. Dibanding dengan daging sapi, daging ayam memang lebih murah dan lebih mudah diolah. Di Indonesia sendiri terdapat dua jenis ayam yaitu ayam kampung dan ayam broiler. Namun demikian, daging ayam broiler disebut-sebut lebih populer daripada daging ayam kampung.
ADVERTISEMENT
Selain karena harganya yang lebih murah, daging ayam broiler pun tidak keras seperti daging ayam kampung sehingga lebih mudah dan enak untuk dikonsumsi. Namun tahukah Anda, ternyata banyak pihak menyebutkan tentang bahaya ayam broiler bagi kesehatan. Benarkah mengonsumsi terlalu banyak ayam broiler berdampak buruk bagi tubuh?
Suntik Penggemuk untuk Ayam Broiler
Ayam broiler, dikenal juga dengan ayam negeri, ayam potong, dan ayam ras, sudah ada sejak tahun 1920an, namun mulai populer di Indonesia sejak tahun 1950an. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, berbagai cara dilakukan agar ayam-ayam yang diternakkan mempunyai tubuh besar dengan masa panen yang relatif singkat. Hal ini dilakukan salah satunya dengan cara menyuntikkan growth promoter (pemacu pertumbuhan) ke tubuh ayam. Cairan yang disuntikkan ini mengandung bahan kimia dan obat-obatan tertentu yang bisa membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Biasanya cairan ini disuntikkan pada bagian leher atau sayap ayam. Pertumbuhan ayam broiler selalu mengalami perubahan yang pesat dari tahun ke tahun. Hingga saat ini, ukuran ayam broiler telah mengalami perubahan bentuk berkali-kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan puluhan tahun silam pada awal-awal produksi ayam broiler.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ayam broiler lebih cepat daripada ayam kampung karena kandungan growth promoter yang saat ini dipakai mengandung hormon esterogen. Hormon ini digunakan untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, ayam broiler juga selalu disuplai makanan yang berupa konsentrat, aktivitasnya yang hanya makan dan tidur membuat ayam-ayam ini menimbun lemak. Hal ini membuat ayam broiler jadi besar dan gemuk dibanding ayam kampung.
Pada umumnya, ayam broiler baru dapat dipotong setelah berumur lima sampai tujuh bulan, namun kenyataannya, perkembangan yang ada saat ini ayam broiler membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu hanya 45 hari saja untuk dapat dipotong dan dikonsumsi. Hal ini tentu saja disebabkan oleh pemberian growth promoter yang pasti lebih banyak lagi kepada ayam-ayam yang diternakkan.
ADVERTISEMENT
Bahaya Ayam Broiler
Hormon esterogen yang telah disuntikkan pada ayam broiler telah mendarah daging dan melekat pada ayam. Apabila seseorang terlalu sering mengonsumsi ayam broiler, akan mengakibatkan berlebihnya kadar hormon esterogen, sehingga hormon lain di dalam tubuh dapat terganggu bahkan berubah. Resistensi bakteri pun juga akan terjadi pada tubuh manusia yang telah terpapar residu antibiotik. Ini artinya bakteri tertentu akan kebal terhadap antibiotik sejenis, apabila seseorang mengobatinya maka bakteri tersebut tidak akan mati. Namun tidak hanya itu, berikut ini bahaya lainnya dari terlalu sering mengonsumsi ayam broiler.
Jadi, ada baiknya mulai sekarang Anda mengurangi mengonsumsi daging ayam broiler, jangan sampai memakannya setiap hari. Hal ini jika dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama akan berakibat fatal bagi kesehatan. Anda dapat mengakalinya dengan mengonsumsi ayam kampung yang sudah terbukti lebih sehat dari ayam broiler. Apalagi jika ayam kampung dipelihara dalam lingkungan yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika Anda terpaksa mengolah dan mengonsumsi daging ayam broiler, pastikan bahwa Anda mengolahnya dengan cara yang benar.